Jumat, November 28, 2008

Quinolon

Kuinolon yg penting ialah analog sintetik asam nalidiksat yg difluorinasi
Aktif thd berbagai bakteri gram (+) & gram (-)
Kuinolon menghentikan sintesis DNA bakteri dgn menghambat DNA girase, sehingga mencegah relaksasi DNA superkoil yg dibutuhkan u/ transkripsi & duplikasi normal
Kuinolon yg lebih tua (as. Nalidiksat,as.oksolinat, sinoksasin) tdk mencapai kadar antibakteri sistemik sehingga hanya berguna sebagai antiseptik saluran kemih

Fluorokuinolon :                    Antiseptik Sal.Kemih
Ciprofloksasin                   Methenamin
Enoksasin                           Nitrofurantoin
Lomefliksasin
Norfloksasin
Ofloksasin
Kuinolon :
Asam nalidiksat

Fluorokuinolon
Mekanisme kerja : Secara intraseluler obat ini menghambat replikasi DNA bakteri dengan mengganggu kerja DNA girase (topoisomerase II) selama pertumbuhan & reproduksi bakteri
Spektrum antimikroba : bersifat bakterisidal, efektif thd organisme gram (-) seperti enterobakteria, pseudomonas, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, legionella, klamidia, & Mikobakterium kecuali M. avium intrasel
Semua efektif u/ gonore tp tdk efektif thd sifilis

Spektrum Antimikroba Ciprofloksasin

Kokus gram (-)

Neisseria Gonorroheae
Basil gram (-) lain

Hi, Legionella Pneumophilla, Pseudomonas aerogunosa

Batang enterik gram (-)

Enterobakter,  Eserchia Coli,  klesbiella pneumonia, proteus mirabillis,
seratia marcescens. shigella
Norfloksasin : obat ini efektif terhadap organisme gram (-) & gram (+) pada Th/ infeksi sal. Kemih & prostatitis tetapi tidak efektif thd infeksi sistemik
Ofloksasin : u/ prostatitis yg disebabkan E. coli, dan penyakit hubungan seksual kecuali sifilis, bermanfaat untuk pengobatan infeksi kulit & saluran nafas bawah
Lomefloksasin : untuk ninfeksi sal. Kemih & bronkiti yg disebabkan o/ Haemophillus influenzae atau Moraxella catarrhalis
Resistensi : terjadi akibat modifikasi DNA girase khususnya pd asam amino N-terminus subunit A (target yg berubah) dan konsentrasi obat yg berkurang dlam sel bakteri


Farmakokinetik
Absorpsi : hanya 35-70 % norfloksasin oral yg diabsorpsi tetapi 70-90 % fluoroluinolon lainnya diserap setelah pemberian oral. Minum obat bersamaan dgn sukralfat, antasida yg mgd alimunium/magnesium atau makanan tambahan yg mgd besi/seng dapat mengganggu absorpsinya
Distribusi : distribusi baik kedlm semua cairan jaringan & tubuh, kadarnya tinggi dlm tulang, urine, ginjal & jaringa prostat, konsentrasinya diparu > daripada dlm serum. Ofloksasin penetrasinya baik kedlm LCS (90%). Fluorokuinolon berakumulasi dlm makrofag & leukosit PMN
Metabolisme : dimetabolisme mjd senyawa yg kurang aktivitas mikrobanya kecuali ofloksasin & lomefloksasin
Ekskresi : obat asli & metabolitnya diekskresi kedlm urine. Ekskresi utama untuk ofloksasin, gagal ginjal memperpanjang waktu paruh (fluorokuinolon 3-5 jam, lomefloksasin 8 jam)

penghambat sintesis dinding sl

Struktur dinding sel bakteri unik, karena tidak dijumpai pada sel mamalia.
Strukturnya berupa unit-unit glikan polimer yang diikat oleh peptida membentuk peptidoglikan dinding sel.
Obat tersebut membutuhkan mikroorganisme yang berproliferasi secara aktif.

PENGHAMBAT
SINTESIS DINDING SEL

ANTIBIOTIKA β-LAKTAM

PENISILIN
Penisilin G
Penisilin V
Ampisilin
Amoksisilin
Karbenisilin
Tikarsilin

SEFALOSPORIN

Generasi I
Cefadroxil
Cefaxolin
Cefaleksin
Cefapirin

Generasi II
Cefaclor
Cefamandol
Cefonisid
Cefmetazol

Generasi III
Cefiksim
Cefoferazon
Cefotaksim
Ceftriakson
ceprizoksim

KARBAPENEM
Imipenem
Cilastatin

MONOBAKTAAM
-Aztreonam

ANTIBIOTIKA LAIN
Vankomisin
Basitrasin

PENGHAMBAT
β-LAKTAM

Asam Klavulanat
-Sulbaktam
-Tazobaktam

PENISILINEfektifitas paling luas dan toksisitas terkecil
Reaksi yang tidak diinginkan a/ Hipersensitivitas
Substituen R diikat oleh 6-asam aminopenisilinat
Sifat golongan R menentukan stabilitas obat terhadap hidrolisis enzimatik, asam lambung dan mempengaruhi spektrum antibakterinya.

Mekanisme Kerja
Mempengaaruhi langkah akhir sintesis dinding sel (transpeptidase) shg membran kurang stabil bahkan bisa lisis
Disebut sebagai bakterisidal.
Tidak aktif terhadap organisme yang tidak mempunyai struktur polipeptida spt/: mikobakteria, protozoa, jamur dan virus.

Mencegah sintesis dinding sel dan merubah morfologi atau lisisnya bakteri
Menghambat reaksi katalisasi-transpeptidase sehingga pembentukan ikatan dinding sel tidak terjadi.
Mendahului aksi degradasi autolisin(u/ remodeling dinding sel) dengan hilangnya sintesis dinding sel oleh penisilin.

Spektrum antibakteri
Ditentukan oleh kemampuannya melintasi peptidoglikan dinding sel bakteri dan mencapai pengikat protein yang berada diruang periplasmik.
Microorganisme gram positif secara umum mempunyai dinding sel yang mudah diubah oleh penisilin
Microorganisme gram negatif mempunyai membran lipopolisakarida yang mengelilingi dinding sel, dan mempunyai sawar terhadap penisilin yang larut dalam air. Tapi mempunyai protein yang masuk kedalam lapisan ini (porin) bertindak sebagai saluran pengisisan air.

Penisilin alamiah
- sebagai antistafilokokus
- didapat dari fermentasi jamur penicillium chrysonum
a. Penisilin G (benzilpenisilin) terapi utama:
- kokus gram-positif dan negatif
- basil gram-positif dan spiroketa.
- Rentan terhadap inaktivasi oleh β- laktamase
(penisilinase).
b. Penisilin V mirip dengan penisilin G, tidak
digunakan pada pengobatan bakteriemia karena
konsentrasi letal minimalnya tinggi. Lebih tahan
asam, digunakan untuk infeksi oral (efektif pada
beberapa organisme anaerobik)

Penisilin antistafilokokus:
- Metisilin, Nafsilin, Oksasilin, Kloksasilin,
dan Dikoksasilin adalah penisilin resisten
penisilinase.
- Penggunaannya dibatasi u/ stafilokokus
penghasil penisilinase
- Karena toksisitasnya metisilin jarang
digunakan.
- Strain Staphylococcus aureus resisten metisilin
merupakan sumber infeksi nosokomial, rentan
terhadap Vankomisin dan jarang digunakan
dengan siprofloksasin atau rifampin

Penisilin antistafilokokus:
- Metisilin, Nafsilin, Oksasilin, Kloksasilin,
dan Dikoksasilin adalah penisilin resisten
penisilinase.
- Penggunaannya dibatasi u/ stafilokokus
penghasil penisilinase
- Karena toksisitasnya metisilin jarang
digunakan.
- Strain Staphylococcus aureus resisten metisilin
merupakan sumber infeksi nosokomial, rentan
terhadap Vankomisin dan jarang digunakan
dengan siprofloksasin atau rifampin

Penisilin antistafilokokus:
- Metisilin, Nafsilin, Oksasilin, Kloksasilin,
dan Dikoksasilin adalah penisilin resisten
penisilinase.
- Penggunaannya dibatasi u/ stafilokokus
penghasil penisilinase
- Karena toksisitasnya metisilin jarang
digunakan.
- Strain Staphylococcus aureus resisten metisilin
merupakan sumber infeksi nosokomial, rentan
terhadap Vankomisin dan jarang digunakan
dengan siprofloksasin atau rifampin

Penisilin antistafilokokus:
- Metisilin, Nafsilin, Oksasilin, Kloksasilin,
dan Dikoksasilin adalah penisilin resisten
penisilinase.
- Penggunaannya dibatasi u/ stafilokokus
penghasil penisilinase
- Karena toksisitasnya metisilin jarang
digunakan.
- Strain Staphylococcus aureus resisten metisilin
merupakan sumber infeksi nosokomial, rentan
terhadap Vankomisin dan jarang digunakan
dengan siprofloksasin atau rifampin

Penisilin antistafilokokus:
- Metisilin, Nafsilin, Oksasilin, Kloksasilin,
dan Dikoksasilin adalah penisilin resisten
penisilinase.
- Penggunaannya dibatasi u/ stafilokokus
penghasil penisilinase
- Karena toksisitasnya metisilin jarang
digunakan.
- Strain Staphylococcus aureus resisten metisilin
merupakan sumber infeksi nosokomial, rentan
terhadap Vankomisin dan jarang digunakan
dengan siprofloksasin atau rifampin

Penisilin spektrum luas:
- Ampisilin dan Amoksisilin, spektrum mirip
penisilin G, lebih efektif u/ basil gram-negarif.
- Ampisilin obat pilihan untuk basil gram-positif,
Listeria monocytogene.
- Sebagai profilaktik penderita g3 katup jantung yang
mengalami operasi oral ekstensif.
- Resistensi karena inaktivasi oleh plasmid yang
diperantarai penisilinase
- Escherichia coli & H.influenzae sering resisten.
- Pembentukan dengan penghambat β-laktamase
(as.klavulanat/sulbaktam) melindungi ampisilin atau
amoksisilin dari hidrolisis enzimatik dan meningkatkan
spektrum antimikrobanya.

Penisilin antipseudomonas
- Carbenicilin, ticarcilin dan piperacilin karena
aktifitasnya terhadap Pseudomonas aeruginosa.
- Piperacilin obat yang paling poten
- Efektif terhadap basil gram-negatif tapi tidak
efektif pada Klebsiella (membentuk penisilinase)
- Ticarcilin/piperacilin + as.klavulanat/tazobaktam
meningkatkan spektrum antibakteri dan mengatasi
organisme penghasil penisilinase.
- Mezlocillin dan azlocillin efektif pada Pseudomonas
aeruginosa dan organisme gram-negatif.

5.Penisilin dan Aminoglikosida
- Semua antibiotika β-laktam bersifat sinergistik
dengan aminoglikosida
- Kemampuan penisilin merubah permeabilitas
dinding sel bakteri mempermudah antibiotik
tersebut masuk sehingga meningkatkan
aktivitas antimikrobanya.
- Tidak boleh diberikan bersamaan dalam satu
infus, memperpanjang kontak bentuk inaktif
aminoglikosida dalam bentuk positif dengan
penisilin negatif.

. Resistensi
Aktivitas β-laktamase : menghidrolisis amidasiklik, menghilangkan aktivitas bakterisidal.
Penurunan permeabilitas terhadap obat, mencegah obat mencapai target protein pengikat penisilin (PBP)
Perubahan protein pengikat penisilin

. Farmakokinetik
Pemberian:
Metilsilin
Tikarsilin
Karbenisilin         Harus diberikan
Mezlosilin         secara IV/IM
Piperasilin
Azlosilin
Ampisilin + Sulbaktam
Tikarsilin + As.Klavulanat
Piperasilin + Tazobaktam

Hanya tersedia dalam bentuk oral :
- Penisilin V
- Amoksisilin
- Amoksisilin + As.Klavulanat

Bentuk Depot dan diberikan secara IM:
- Prokain penisilin G
- Benzatin penisilin G
diabsorbsi secara lambat dan lama masuk dalam sirkulasi

. Absorbsi
- Penisilin tidak lengkap setelah
pemberian oral.
- Amoksisilin hampir lengkap, tapi tidak
cocok u/ shigela atau enteritis o/
salmonela. Karena kadar efektif secara
terapeutika tidak mencapai organisme
dlm celah intestinal
- Penisilin G dan semua penisilin resisten
penisilinase menurun dgn adanya
makanan dlm lambung

. Distribusi
- Keseluruh tubuh baik.
- Semua penisilin melewati sawar plasenta
tidak satupun menyebabkan teratogenik.
- Penetrasi pd tulang dan cairan
serebrospinalis tidak cukup u terapi
kecuali ada inflamasi.

4. Metabolisme
- Biasanya tidak bermakna

. Ekskresi
- Jalan utama, sistem sekresi asam
organik (tubulus) di ginjal.
- Penderita g3 fs ginjal dosis obat harus
disesuaikan.
- Probenesid menghambat sekresi.
- Nafsilin dieliminasi melalui sirkulasi
empedu.

Efek Samping:
- Hipersensitivitas
asam penisilinoat bereaksi dengan protein,
bertindak sebagai hapten menyebabkan
reaksi imun.
- Diare :
ketidak seimbangan flora normal intestinal
- Nefritis
- Neurotoksisitas
- Gangguan fungsi pembekuan darah
- Toksisitas kation.

SEFALOSPORIKebanyakan dihasilkan secara semisintetik dengan pengikatan kimia pada rantai samping asam 7-aminosefalosporanat.
Mekanisme kerja sama dengan penisilin dan dipengaruhi oleh mekanisme resisensi yang sama.
Cenderung menjadi lebih resisten dibanding penisilin terhadap β-laktamase
Spektrum Antibakteri
- Dibagi menjadi 3 generasi, berdasarkan
pola kerentanan bakteri dan resistensi
terhadap β-laktamase.
- Obat ini tidak efektif pada:
Staphylococcus aurius resisten Metisilin
Listeria monocytogene,
Clostridium difficile dan enterokokus
Generasi pertama
- Bekerja spt penisilin G resisten terhadap
Staphylococcus penisilinase
- Mempunyai aktivitas terhadap, Proteus
mirabilis, Escherichia coli, dan Klebsiella
pneumoniae
2. Generasi kedua
- Menunjukan aktivitas yang terbesar terhadap:
Haemophyhilus influenzae, beberapa
Enterobakter aerogenes, dan beberapa
species Neisseria
- Aktivitasnya terhadap gram-positif lebih
lemah.

Generasi ketiga
- Mempunyai peranan penting dalam
pengobatan penyakit infeksi.
- Aktivitas kokus gram-positif inferior
dibandingkan generasi pertama.
- Meningkat terhadap basil gram-negatif
- Ceftriaxon atau Cefotaxim pilihan dalam
pengobatan meningitis.
- Ceftazidim mempunyai aktivitas terhadap
Pseudomonas aeruginosa.

Resistensi
mekanismenya sama dengan penisilin.

C. Farmakokinetik
1. Pemberian : Semua dengan cara
intravena, karena absorbsi oral jelek,
kecuali : Cefadroxil, Cefaleksin, Cefaklor,
Cefuroksim axetil dan Cefiksim.
2. Distribusi :
- Baik kedalam cairan tubuh
- Cairan serebrospinal tanpa inflamasi hanya
dicapai oleh sefalosporin generasi
ketiga (cefotaxim/Ceftriaxon)
- Cefazolin dapat menembus tulang.

Efek Samping
- Manifestasi alergi
- Efek mirip disulfiram.
muka merah, takikardi, hiperventilasi & mual.
bila cefamandol / cefoperazon ditelan
bersama alkohol atau obat mengandung
alkohol akan tampak efek spt disulfiram
(menghambat oksidasi asetildehid
menjadi asam asetat akumulasi asetil
dehid dalam darah)
- Perdarahan
Cefamandol & Cefoperazon karena efek anti vit. K

ANTIBIOTIKA β-LAKTAM LAINNYA
KARBAPENEM
Berbeda dengan penisilin pada atom sulfur cincin tiazolidin. Imipenem obat satu-satunya yang tersedia dari golongan ini.
Spektrum paling luas, aktif pada organisme gram-positif penghasil penisilinase dan gram-negatif, anaerob dan pseudomonas aeruginosa, meskipun pseudomonas lainnya resisten.
Imipenem diberikan secara intravena, penetrasi baik keseluruh cairan tubuh, termasuk LCS.

MONOBAKTAM
Aztreonam satu-satunya contoh obat yang ada dipasaran.
Merusak sintesis dinding sel
Spektrum antimikroba sempit, langsung pada enterobakteria, aerobik batang gram-negatif.
Jelek terhadap organisme gram-positif dan aerob.
Resisten terhadap kerja β-laktamase.
Diberikan IM/IV, diekskresikan lewat urin dan dpt berakumulasi pada penderita gagal ginjal.

Aztreonam secara relatif tidak toksik.
Dapat menyebabkan flebitis, kulit kemerahan dan uji fungsi hati abnormal.
Pilihan yang aman untuk penderita alergi penisilin dan atau sefalosporin.

PENGHAMBAT β-LAKTAMASE
Hidrolisis cincin β-laktam, baik oleh pembelahan enzimatik melalui suatu β-laktamase atau asam, menghancurkan aktivitas penghambat β-laktamase seperti, As.klavulanat, sulbactam dan tazobactam mengandung cincin β-laktam.
Tidak mempunyai aktivitas antibakterial yang bermakna.
Akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan antibiotika lain spt Penisilin.

OBAT-OBAT LAIN YANG MEMPENGARUHI DINDING SEL
Vankomisin
Suatu glikoprotein trisiklik karena efektifitasnya terhadap organisme resisten multi-obat spt stafilokokus resistensi metisilin.
Menghambat sintesis fosfolipid dinding sel bakteri.
Untuk pengobatan mikroorganisme gram-positif resisten β-laktamase atau untuk gram-positif yang alergi terhadap β-laktam perlu dibatasi.
Resistensi disebabkan perubahan permeabilitas terhadap obat yang diperantarai plasmid


Vankomicin tidak diabsorbsi setelah pemberian oral kecuali untuk pengobatan kolitis yang diinduksi antibiotika dan disebabkan Clostridium difficile.
Diekskresikan oleh filtrasi glomerulus
Efek samping berupa demam, menggigil dan atau flebitis pada tempat infus.

B. Basitrasin
Merupakan gabungan polipeptida yang menghambat sintesis dinding sel
Aktif terhadap berbagai macam organisme gram-positif.
Penggunaan topikal dibatasi karena potensinya menimbulkan nefrotoksisitas
Diekskresikan melalui filtrasi glomerulus. Mengalami pembelahan oleh dehidropeptidase.
Membentuk metabolit inaktif yang bersifat nefrotoksik.
Kombinasi dgn silastatin (penghambat dehidropeptidase) u/ tidak membelah membentuk metabolit toksik, sehingga obat ini aktif untuk terapi ISK.
Efeksamping: mual, muntah dan diare. Kejang jika kadar obat ini tinggi. Eosinofilia dan netropenia jarang.

penghambat sintesis protein

PENGHAMBAT SINTESIS PROTEIN









TETRASIKLIN
• Suatu grup senyawa yang terdiri dari 4 cincin yang berdifusi dengan sistem ikatan gandakonjugasi.
• Masuknya obat ini kedalam sel bakteri diperantarai oleh transpor protein.
• Pengikatan obat ke subunit 30s ribosom menghambat amino asil-tRNA mRNA sehingga menghambat sintesis protein
• Tetrasiklin bebas = zat amfoter kristal dgn kelarutan rendah,tersedia sbg hidroklorida yg lbh larut bersifat asam
• Berikatan erat dgn ion logam bervalensi dua à dapat mengganggu absorpsi








Resistensi
• Adanya faktor R yg menimbulkan ketidakmampuan organisme untuk menakumulasi obat à resistensi
• Adanya modifikasi T4 pengikatan tetrasiklin
• Bila resisten tetrasiklin maka thd Ab penghambat sintesis protein lainnya jg resisten
• Plasmid yg mengontrol resistensi dpt dipindahkan dgn cara transduksi/konjugasi

Farmakokinetik
• Absorbsi : baik per-oral, bila bersamaan dgn susu / antasida akan mengurangi absorbsi
• Distribusi : tetrasiklin berkumpul dlm hati,ginjal, limpa, kulit serta mengikat jaringan à kalsifikasi (gigi,tulang) atau tumor yg berkalsium tinggi (ca gaster). Minosiklin dpat msk LCS bl tidak ada inflamasi, air mata&saliva. Semua tetrasiklin melewati plasenta & menumpuk di tulang & bakal gigi neonatus
• Nasib :dimetabolisme dikonjugasi mjd klorida yg mudah larut, sekresi mll empedu & urine, doksisiklin hanya mll empeduà aman u/ pasien ginjal

Efek samping
• Gangguan lambung
• Efek thd kalsifikasi jaringan à deposit dlm tulang, gigiàkolorasi & hipoplasi
• Hepatotoksisitas fatal (pd ♀ hamil)
• Fototoksisitas (tetrasiklin,doksisiklin,demeklosiklin)
• Gangguan keseimbangan (pusing,mual,muntah)
• Pseudomotor serebri (hipertensi intrakranialbenigna)
• Superinfeksi (kandidiasis vaginalis,stafilokokus sdiusus)
• Kontraindikasi pada pasien dgn gangguan ginjal kecuali doksisiklin, pd ibu hamil & menyusui,anak < kerja =" eritromisin" resistensi =" eritromisin">>
Kontraindikasi : gagal ginjal dan hati

AntiMikroba

ANTIMIKROBA
 Antimikroba : obat untuk membasmi mikroba khususnya patogen
 Mikroba : jasad renik tdk termasuk parasit
 Antibiotik : zat yg dihasilkan o/ suatu mikroba (terutama fungi) & bersifat dpt membasmi mikroba jenis lain
 Kemoterapeutik : obat untuk membasmi mikroba dibuat scr sintetik & dipakai sistemik
 Antiseptik : zat anti mikroba yg dignkan secara topikal/lokal
 Desinfektan : digunakan pada berbagai alat kesehatan untuk mencegah infeksi pada manusia
 Sanitizer : Disinfektan khusus u/ mengurangi populasi mikroba sampai ke suatu tingkat yg dinilai aman u/ persyaratan kesehatan masyarakat

Interaksi Antara Antimikroba-Mikroba-Hospes
Antimikroba

Mikroba Hospes

Interaksi Mikroba-Hospes
- Patogenesis M sebagai penyebab penyakit H
- Reaksi imun untuk mengatasi M
Interaksi Antimikroba-Mikroba
- Aktivitas AM membasmi M
Sensitivitas/resistensi M thd AM

Interaksi Antimikroba-Hospes
- farmakokinetik
- farmakodinamik
 Seleksi obat-obat antimikroba :
a. terapi empirik sebelum identifikasi organisme
b. identifikasi & sensitivitas organisme
c. metode identifikasi laboratorium
d. efek t4 infeksi dalam terapi
pd meningitis >> baik drpd bakteriostatik
e. status pasien
sistem imun,gangguan fungsi ginjal/hati, perfusi jelek(makro/mikro-angiopati DM), kehamilan,laktasi, umur
f. keamanan antibiotika
g. biaya pengobatan

Klassifikasi Antimikroba
 Bakteriostatik à menahan pertumbuhan & replikasi bakteri pd kadar serum yg dapat dicapai dlm tbh sehingga membatasi penyebaran infeksi sementara sistem imun menyerang, memobilisasi & mengeliminasi bakteri patogen
Bakterisid à membunuh bakteri

Spektrum kemoterapeutika
 Spektrum sempit : bekerja hanya pd MO tunggal/group MO tertentu ex: INH
 Spektrum sedang : efektif melawan gram (+) dan sejumlah gram (-) ex : ampisilin
 Spektrum luas : dapat membunuh banyak MO, tp dpt merubah flora bakteri N atau superinfeksi

Resistensi obat
 Bakteri dikatakan resisten bila pertumbuhannya tdk dpt dihambat oleh antibiotikpd kadar maksimum yg dapat ditolerir o/ host
 Perubahan enzim target, girase DNA menyebabkan resistensi thd fluorokuinolon
 Enterobakter sebagian besar resisten thd sefalosporin dgn menghasilkan β-laktamase
 Bakteroides resisten tetrasiklin akibat adanya protei diperantarai plasmid yg mnyebabkan efluks obat
 Neisseria gonorrhoeae resisten thd penisilin karena aktivitas penisillinase


Klassifikasi Antimikroba
Inhibitor metabolisme (sulfonamid,trimetoprim)
Inhibitor sintesis dinding sel ( β-lactam,vankomisin
Inhibitor sintesis protein ( tetrasiklin, aminoglikosida,makrolida,klindamisin,kloramfenikol )
Inhibitor sintesis/fungsi asam nukleat (fluorokuinolon,rifampisin




Antagonis Folat
 Penyekat sintesis folat :
mafenid sulfametoksazol
sulfadiazin perak sulfasalazin
suksinilsulfatiazol sulfisoksazol
Sulfasetamid
 Penyekat reduksi folat
pirimetamin
trimetoprim
 Penyekat sintesis & reduksi folat
kotrimoksazol
 Koenzim asam folat diperlukan untuk sintesis purin & pirimidin (prekursor DNA & RNA), bila asam folat tidak ada maka sel-sel tidak dpt tumbuh / membelah
 Gol sulfa sinergis dgn trimetoprim à kotrimoksazol à u/pneumonia pneumocystis cranii atau salmonella yg resisten kloramfenikol atau ampisillin

Sulfonamida
 Merupakan analog struktural PABA (para amino benzoic acid) sintetik
 Mekanisme kerja :berkompetisi dengan substrat PABA untuk sintetase enzim dihidropteroat sehingga mencegah sintesis asam folat bakteri dan pembentukan karbonnya yg membawa kofaktor (u/ sintesis purin,pirimidin,asam amino)
 Spektrum antibakteri
gol sulfa (kotrimoksazol) à bakteriostatik thd enterobakteria, klamidia, pneumocystis & nokardia





 Resistensi
hanya organisme yg mensintesis folatnya sendiri yg sensitif sulfonamid yg berasal dari transfer plasmid atau mutasi acak
 Farmakokinetik
pemberian : oral (sulfasalazin),suppositoria, intravena (suksinilsulfatiazol), krim topikal (mafenid asetat/ p-aminometil-benzensulfonamida & silver sulfadiazin)
distribusi : ke seluruh cairan tubuh termasuk LCS,ASI,sawar plasenta dan berikatan dgn albumin
metabolisme : dihati
ekskresi :urine
 Efek samping
kristaluria, hipersensitivitas, anemia hemolitik pd G6PD, granulositopenia,trombositopenia, kernikterus, potensiasi obat
 Kontraindikasi
neonatus & bayi <>> pd prostat & cairan vagina & mengalami demetilasi-O
 Efek samping : defisiensi folat (anemia megaloblastik),leukopenia, granulositopenia





 Resistensi : lebih sedikit
 Farmakokinetik ;
pemberian & metabolisme : per-oral, ~ trimetoprim
 Efek samping : reaksi kulit, mual muntahgossitis, stomatitis,anemia megaloblastik,leukopenia,trombositopenia, pasien HIV dgn pneumocystis pneumonia >>
 Interaksi obat : warfarin à PT memanjang, waktu paruh fenitoin >>, MTX>>


ANTIBIOTIKAPENGHAMBAT SINTESIS DINDING SEL

PENGHAMBAT SINTESIS DINDING SEL
• Struktur dinding sel bakteri unik, karena tidak dijumpai pada sel mamalia.
• Strukturnya berupa unit-unit glikan polimer yang diikat oleh peptida membentuk peptidoglikan dinding sel.
• Obat tersebut membutuhkan mikroorganisme yang berproliferasi secara aktif.








PENISILIN
• Efektifitas paling luas dan toksisitas terkecil
• Reaksi yang tidak diinginkan a/ Hipersensitivitas
• Substituen R diikat oleh 6-asam aminopenisilinat
• Sifat golongan R menentukan stabilitas obat terhadap hidrolisis enzimatik, asam lambung dan mempengaruhi spektrum antibakterinya.

A. Mekanisme Kerja
- Mempengaaruhi langkah akhir sintesis dinding sel (transpeptidase) shg membran kurang stabil bahkan bisa lisis
- Disebut sebagai bakterisidal.
- Tidak aktif terhadap organisme yang tidak mempunyai struktur polipeptida spt/: mikobakteria, protozoa, jamur dan virus.
- Mencegah sintesis dinding sel dan merubah morfologi atau lisisnya bakteri
- Menghambat reaksi katalisasi-transpeptidase sehingga pembentukan ikatan dinding sel tidak terjadi.
- Mendahului aksi degradasi autolisin(u/ remodeling dinding sel) dengan hilangnya sintesis dinding sel oleh penisilin.

. Spektrum antibakteri
- Ditentukan oleh kemampuannya melintasi peptidoglikan dinding sel bakteri dan mencapai pengikat protein yang berada diruang periplasmik.
- Microorganisme gram positif secara umum mempunyai dinding sel yang mudah diubah oleh penisilin
- Microorganisme gram negatif mempunyai membran lipopolisakarida yang mengelilingi dinding sel, dan mempunyai sawar terhadap penisilin yang larut dalam air. Tapi mempunyai protein yang masuk kedalam lapisan ini (porin) bertindak sebagai saluran pengisisan air.

1. Penisilin alamiah
- sebagai antistafilokokus
- didapat dari fermentasi jamur penicillium chrysonum
a. Penisilin G (benzilpenisilin) terapi utama:
- kokus gram-positif dan negatif
- basil gram-positif dan spiroketa.
- Rentan terhadap inaktivasi oleh β- laktamase
(penisilinase).

b. Penisilin V mirip dengan penisilin G, tidak
digunakan pada pengobatan bakteriemia karena
konsentrasi letal minimalnya tinggi. Lebih tahan
asam, digunakan untuk infeksi oral (efektif pada
beberapa organisme anaerobik)

2.Penisilin antistafilokokus:
- Metisilin, Nafsilin, Oksasilin, Kloksasilin,
dan Dikoksasilin adalah penisilin resisten
penisilinase.
- Penggunaannya dibatasi u/ stafilokokus
penghasil penisilinase
- Karena toksisitasnya metisilin jarang
digunakan.
- Strain Staphylococcus aureus resisten metisilin
merupakan sumber infeksi nosokomial, rentan
terhadap Vankomisin dan jarang digunakan
dengan siprofloksasin atau rifampin

3. Penisilin spektrum luas:
- Ampisilin dan Amoksisilin, spektrum mirip
penisilin G, lebih efektif u/ basil gram-negarif.
- Ampisilin obat pilihan untuk basil gram-positif,
Listeria monocytogene.
- Sebagai profilaktik penderita g3 katup jantung yang
mengalami operasi oral ekstensif.
- Resistensi karena inaktivasi oleh plasmid yang
diperantarai penisilinase
- Escherichia coli & H.influenzae sering resisten.
- Pembentukan dengan penghambat β-laktamase
(as.klavulanat/sulbaktam) melindungi ampisilin atau
amoksisilin dari hidrolisis enzimatik dan meningkatkan
spektrum antimikrobanya.

4. Penisilin antipseudomonas
- Carbenicilin, ticarcilin dan piperacilin karena
aktifitasnya terhadap Pseudomonas aeruginosa.
- Piperacilin obat yang paling poten
- Efektif terhadap basil gram-negatif tapi tidak
efektif pada Klebsiella (membentuk penisilinase)
- Ticarcilin/piperacilin + as.klavulanat/tazobaktam
meningkatkan spektrum antibakteri dan mengatasi
organisme penghasil penisilinase.
- Mezlocillin dan azlocillin efektif pada Pseudomonas
aeruginosa dan organisme gram-negatif.

5.Penisilin dan Aminoglikosida
- Semua antibiotika β-laktam bersifat sinergistik
dengan aminoglikosida
- Kemampuan penisilin merubah permeabilitas
dinding sel bakteri mempermudah antibiotik
tersebut masuk sehingga meningkatkan
aktivitas antimikrobanya.
- Tidak boleh diberikan bersamaan dalam satu
infus, memperpanjang kontak bentuk inaktif
aminoglikosida dalam bentuk positif dengan
penisilin negatif.

C. Resistensi
1. Aktivitas β-laktamase : menghidrolisis amidasiklik, menghilangkan aktivitas bakterisidal.
2. Penurunan permeabilitas terhadap obat, mencegah obat mencapai target protein pengikat penisilin (PBP)
3. Perubahan protein pengikat penisilin


Hanya tersedia dalam bentuk oral :
- Penisilin V
- Amoksisilin
- Amoksisilin + As.Klavulanat
Bentuk Depot dan diberikan secara IM:
- Prokain penisilin G
- Benzatin penisilin G
diabsorbsi secara lambat dan lama masuk dalam sirkulasi
2. Absorbsi
- Penisilin tidak lengkap setelah
pemberian oral.
- Amoksisilin hampir lengkap, tapi tidak
cocok u/ shigela atau enteritis o/
salmonela. Karena kadar efektif secara
terapeutika tidak mencapai organisme
dlm celah intestinal
- Penisilin G dan semua penisilin resisten
penisilinase menurun dgn adanya
makanan dlm lambung

3. Distribusi
- Keseluruh tubuh baik.
- Semua penisilin melewati sawar plasenta
tidak satupun menyebabkan teratogenik.
- Penetrasi pd tulang dan cairan
serebrospinalis tidak cukup u terapi
kecuali ada inflamasi.
4. Metabolisme
- Biasanya tidak bermakna
5. Ekskresi
- Jalan utama, sistem sekresi asam
organik (tubulus) di ginjal.
- Penderita g3 fs ginjal dosis obat harus
disesuaikan.
- Probenesid menghambat sekresi.
- Nafsilin dieliminasi melalui sirkulasi
empedu.
E. Efek Samping:
- Hipersensitivitas
asam penisilinoat bereaksi dengan protein,
bertindak sebagai hapten menyebabkan
reaksi imun.
- Diare :
ketidak seimbangan flora normal intestinal
- Nefritis
- Neurotoksisitas
- Gangguan fungsi pembekuan darah
- Toksisitas kation.














SEFALOSPORIN
• Kebanyakan dihasilkan secara semisintetik dengan pengikatan kimia pada rantai samping asam 7-aminosefalosporanat.
• Mekanisme kerja sama dengan penisilin dan dipengaruhi oleh mekanisme resisensi yang sama.
• Cenderung menjadi lebih resisten dibanding penisilin terhadap β-laktamase.

A. Spektrum Antibakteri
- Dibagi menjadi 3 generasi, berdasarkan
pola kerentanan bakteri dan resistensi
terhadap β-laktamase.
- Obat ini tidak efektif pada:
Staphylococcus aurius resisten Metisilin
Listeria monocytogene,
Clostridium difficile dan enterokokus.
1. Generasi pertama
- Bekerja spt penisilin G resisten terhadap
Staphylococcus penisilinase
- Mempunyai aktivitas terhadap, Proteus
mirabilis, Escherichia coli, dan Klebsiella
pneumoniae
2. Generasi kedua
- Menunjukan aktivitas yang terbesar terhadap:
Haemophyhilus influenzae, beberapa
Enterobakter aerogenes, dan beberapa
species Neisseria
- Aktivitasnya terhadap gram-positif lebih
lemah.
3. Generasi ketiga
- Mempunyai peranan penting dalam
pengobatan penyakit infeksi.
- Aktivitas kokus gram-positif inferior
dibandingkan generasi pertama.
- Meningkat terhadap basil gram-negatif
- Ceftriaxon atau Cefotaxim pilihan dalam
pengobatan meningitis.
- Ceftazidim mempunyai aktivitas terhadap
Pseudomonas aeruginosa.
B. Resistensi
mekanismenya sama dengan penisilin.
C. Farmakokinetik
1. Pemberian : Semua dengan cara
intravena, karena absorbsi oral jelek,
kecuali : Cefadroxil, Cefaleksin, Cefaklor,
Cefuroksim axetil dan Cefiksim.
2. Distribusi :
- Baik kedalam cairan tubuh
- Cairan serebrospinal tanpa inflamasi hanya
dicapai oleh sefalosporin generasi
ketiga (cefotaxim/Ceftriaxon)
- Cefazolin dapat menembus tulang.
D. Efek Samping
- Manifestasi alergi
- Efek mirip disulfiram.
muka merah, takikardi, hiperventilasi & mual.
bila cefamandol / cefoperazon ditelan
bersama alkohol atau obat mengandung
alkohol akan tampak efek spt disulfiram
(menghambat oksidasi asetildehid
menjadi asam asetat akumulasi asetil
dehid dalam darah)
- Perdarahan
Cefamandol & Cefoperazon karena efek anti vit. K

ANTIBIOTIKA β-LAKTAM LAINNYA

KARBAPENEM
- Berbeda dengan penisilin pada atom sulfur cincin tiazolidin. Imipenem obat satu-satunya yang tersedia dari golongan ini.
- Spektrum paling luas, aktif pada organisme gram-positif penghasil penisilinase dan gram-negatif, anaerob dan pseudomonas aeruginosa, meskipun pseudomonas lainnya resisten.
- Imipenem diberikan secara intravena, penetrasi baik keseluruh cairan tubuh, termasuk LCS.
MONOBAKTAM
- Aztreonam satu-satunya contoh obat yang ada dipasaran.
- Merusak sintesis dinding sel
- Spektrum antimikroba sempit, langsung pada enterobakteria, aerobik batang gram-negatif.
- Jelek terhadap organisme gram-positif dan aerob.
- Resisten terhadap kerja β-laktamase.
- Diberikan IM/IV, diekskresikan lewat urin dan dpt berakumulasi pada penderita gagal ginjal.
- Aztreonam secara relatif tidak toksik.
- Dapat menyebabkan flebitis, kulit kemerahan dan uji fungsi hati abnormal.
- Pilihan yang aman untuk penderita alergi penisilin dan atau sefalosporin.

OBAT-OBAT LAIN YANG MEMPENGARUHI DINDING SEL
A. Vankomisin
- Suatu glikoprotein trisiklik karena efektifitasnya terhadap organisme resisten multi-obat spt stafilokokus resistensi metisilin.
- Menghambat sintesis fosfolipid dinding sel bakteri.
- Untuk pengobatan mikroorganisme gram-positif resisten β-laktamase atau untuk gram-positif yang alergi terhadap β-laktam perlu dibatasi.
- Resistensi disebabkan perubahan permeabilitas terhadap obat yang diperantarai plasmid

- Vankomicin tidak diabsorbsi setelah pemberian oral kecuali untuk pengobatan kolitis yang diinduksi antibiotika dan disebabkan Clostridium difficile.
- Diekskresikan oleh filtrasi glomerulus
- Efek samping berupa demam, menggigil dan atau flebitis pada tempat infus.

B. Basitrasin
Merupakan gabungan polipeptida yang menghambat sintesis dinding sel
Aktif terhadap berbagai macam organisme gram-positif.
Penggunaan topikal dibatasi karena potensinya menimbulkan nefrotoksisitas.

- Diekskresikan melalui filtrasi glomerulus. Mengalami pembelahan oleh dehidropeptidase.
- Membentuk metabolit inaktif yang bersifat nefrotoksik.
- Kombinasi dgn silastatin (penghambat dehidropeptidase) u/ tidak membelah membentuk metabolit toksik, sehingga obat ini aktif untuk terapi ISK.
Efeksamping: mual, muntah dan diare. Kejang jika kadar obat ini tinggi. Eosinofilia dan netropenia jarang

Aurakoid

AUTAKOID
• Definisi
yunani à autos = sendiri, akos = menyembuhkan
• Fungsinya seperti hormon lokal
• Dihasilkan o/ jaringan >> kel.endokrin
• Terbentuk secara alami atau analog sintetik
• Antagonis autakoid = senyawa yg menghambatsintesis autakoid tertentu/mempengaruhi interaksinya dgn reseptor

Prostaglandin
• Adalah derivat asam lemak tak jenuh yg bekerja pd jaringan t4 PG disintesis & cepat dimetabolisme mjd bentuk tdk aktif
• Penggunaan terapi prostaglandin :
abortus(dinoprost,dinoproston,karboprostà abortifasien) misoprostol u/ terminasi
ulkus peptikum (misoprostol)
gangguan fungsi ereksi (alprostadil)
Antihistamin
Merupakan mesenjer kimiawi yang luas yang memerantarai daerah respon seluler yang luas.
- reaksi alergi - sekresi asam lambung
-peradangan - neurotransmisi bagian otak
A. Lokasi : pada semua jaringan, paling tinggi pada sel mast atau basofil.
Sintesis : Histamin adalah suatu amin yang dibentuk oleh dekarboksilasi asam amino histidin.
Pada sel mast histamin disimpan dalam bentuk granul (tidak aktif) yang berisi : histamin dan anion polisulfat, heparin, bersama dengan protein anion. Jika histamin tidak disimpan, cepat diinaktif oleh enzim amin oksidase
Pelepasan Histamin : merupakan respon primer dari beberapa rangsangan spt: destruksi sel akibat dingin, toksin bakteri, bisa sengatan lebah, atau trauma, reaksi alergi dan anafilaktik.
B. Mekanisme Kerja Histamin
 Histamin dilepaskan terhadap rangsangan oleh ikatan 2 reseptor H1 dan H2 yang berlokasi pada permukaan sel.
 Reseptor H1 : kontraksi otot polos dan meningkatkan pemeabilitas kapiler. Histamin

Histamin

vasodilatasi

endotelium Pem. darah ------ nitrogen oksida

berdifusi

Otot polos cGMP Vasodilatasi







 Reseptor H2 : memerantarai sekresi asam lambung
 Dua reseptor histamin memakai efeknya melalui jalan mesenjer kedia yg berbeda: mis/: pengikatan suatu agonis terhadap reseptor H1 merangsang jalan aktifitas seluler polifosfatilinositol, sedangkan rangsangan reseptor H2 meningkatkan produksi cAMP oleh adenil siklase.
 Histamin berperan pada alergi dan anafilaksis
reseptor H1
ekskresi eksokrin : peningkatan produksi mukus bronkus & hidung
otot polos bronkus : konstriksi àasma à kapasitas paru menurun
otot polos intestinum : konstriksi à kram usus & diare
ujung saraf sensorik : nyeri & gatal
reseptor H1 & H2
sistem kardiovaskular : menurunkan TD sistemik,kronotropik (+), inotropik (+)
kulit : dilatasi & peningkatan permeabilitas kapileràprotein & cairan bocor kejaringan (urtikaria/biduran)
reseptor H2
lambung : rangsangan sekresi HCl
Penyekat reseptor Histamin H1
• Kerja : senyawa ini tdk mempengaruhi pembentukan/pelepasan histamin hanya penghambatan kompetitif respons yg diperantarai reseptor pd jaringan target
• Penggunaan terapi :alergi, motion sickness & mual, insomnia
• Farmakokinetik :absorbsi baik per oral, kadar max 1-2 jam, waktu paruh 4-6 jam, bioavailabilitas tinggi, distribusi semua jaringan,biotransformasi utama di hati, ekskresi lwt urine
• Efek samping : sedasi,m ulut kering, interaksi obat (potensiasi efek dgn depressan SSP tmsk alkohol) MAOI-eksaserbasi, eritromisin-klaritromisin mempengaruhi metabolisme, terfenadin&astemizolàaritmia jantung, takar lajak
Penyekat Reseptor Histamin H2
• Berikatan dgn reseptor H2 àcAMP à HCl
• Berguna pada pengobatan ulkus peptik, Zollinger-Ellison syndrome, stress ulcer, GERD
• Efek samping : sakit kepala, pusing, diare & nyeri otot, simetidin à ginekomastia, galaktore, produksi sperma menurun, menghambat sitokro P450

Sabtu, November 22, 2008

Bells Palsy

R Mecobalamin
Metil Prednisolom
Piracetam
Phenitoin

ket
Mecobalamin/methylcobalamin meningkatkan metabolisme asam nukleat, protein dan lemak. Mecobalamin bekerja sebagai koenzim dalam sintesa metionin. Mecobalamin terlibat dalam sintesis timidin pada deoksiuridin dan mempercepat sintesis DNA dan RNA. Pada penelitian lain ditemukan mecobalamin mempercepat sintesis Lesitin, suatu komponen utama dari selubung mielin.
Mecobalamin diperlukan untuk kerja normal sel saraf. Bersama Asam Folat dan Vitamin B6, Mecobalamin bekerja menurunkan kadar Homosistein dalam darah. Homosistein adalah suatu senyawa dalam darah yang diperkirakan berperan dalam penyakit jantung

Metilprednisolon merupakan kortikosteroid dengan kerja intermediate yang termasuk kategori adrenokortikoid, antiinflamasi dan imunosupresan.

Adrenokortikoid:

Sebagai adrenokortikoid, metilprednisolon berdifusi melewati membran dan membentuk komplek dengan reseptor sitoplasmik spesifik. Komplek tersebut kemudian memasuki inti sel, berikatan dengan DNA, dan menstimulasi rekaman messenger RNA (mRNA) dan selanjutnya sintesis protein dari berbagai enzim akan bertanggung jawab pada efek sistemik adrenokortikoid. Bagaimanapun, obat ini dapat menekan perekaman mRNA di beberapa sel (contohnya: limfosit).
Metilprednisolon juga menghambat fagositosis, pelepasan enzim lisosomal, sintesis dan atau pelepasan beberapa mediator kimia inflamasi.
Metilprednisolon juga menurunkan ikatan immunoglobulin ke reseptor permukaan sel dan menghambat sintesis dan atau pelepasan interleukin, sehingga T-limfosit blastogenesis menurun dan mengurangi perluasan respon immun primer.


phenitoin

Rhinitis

R/ Cipro no x
s 2 dd1
R/Interhistin no x
s 3 dd 1
R/ Prednison No x
S 3dd1
R/ Ambroxol no x
s 3 dd1

ket :
Ciprofloxacin (1-cyclopropyl-6-fluoro-1,4-dihydro-4-oxo-7-(-1-piperazinyl-3-quinolone carboxylic acid) merupakan salah satu obat sintetik derivat quinolone. mekanisme kerjanya adalah menghambat aktifitas DNA gyrase bakteri, bersifat bakterisida dengan spektrum luas terhadap bakteri gram positif maupun gram negatif.
ciprofloxacin diabsorbsi secara cepat dan baik melalui saluran cerna, bioavailabilitas absolut antara 69-86%, kira-kira 16-40% terikat pada protein plasma dan didistribusi ke berbagai jaringan serta cairan tubuh. metabolismenya dihati dan diekskresi terutama melalui urine.

Prednison adalah obat golongan kortikosteroid yang memang cukup sering digunakan
untuk mengurangi reaksi peradangan, misalnya pada sakit tenggorokan dll. Memang
dengan pemberian ini biasanya keluhan akan lebih cepat hilang. Tetapi penggunaan
corticosteroid dalam jangak waktu lama sebaiknya dihindari, karena ada untuk
penggunaan jangka panjang ada beberapa efek samping yang perlu diperhatikan.

cederaq kepala

Penanganan Resep

Piracetam 1300 mg No 20

S 3dd1 15

Cefixim 100mg no. 10

S. 2 dd 1

PCT 600 mg

Codein Hcl 30 mg

Diazepam 2 mg

M.F pulv dtd in caps no 15

s. 3dd 1

Neurodex tab 20

3dd 1

diagnosis Head Injury

cedera kepala adalah suatu kerusakan pada kepala, bukan bersifat kongenital ataupun degeneratif, tetapi disebabkan oleh serangan/benturan fisik dari luar, yang dapat mengurangi atau mengubah kesadaran yang mana menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi fisik

keerangan Obat

Peracetam :

Piracetam adalah obat yang mengatur fungsi serebral yang diklaim dapat meningkatkan kognitif pada otak yang menurun dengan bertambahnya usia.

Mekanisme kerja obat ini adalah sebagai berikut :


Aktivasi metabolik peredaran darah otak meningkatkan kecepatan metabolik serebral oksigen dan glukosa regional menormalkan aliran darah ke daerah iskemik, bukan dengan suatu aktivitas langsung tetapi sekunder menurunkan rasio laktat/piruvat.

Codein adalah alkaloida terkandung dalam opium sebsear 0,7 % sampai 2,5 %. Codein merupakan opioda alamiah yang banyak digunakan untuk keperluan medis. Codein mempunyai dampak anlgesik lemah, hanya sekitar seperduabelas daya analgesik morfin, Codein digunakan sebagai antitusif (peredam batuk yang kuat).


Diazepam adalah salah satu anggota dari rumpun benzodiazepine, yang merupakan obat penenang yang dosisnya dihubungkan dengan tekanan system syaraf pusat. Mereka berguna untuk mengobati anxiety (kegelishan), insomnia (susah tidur), seizurez (stress), dan kejang otot.


Diazepam digunakan jangka pendek untuk mengurangi gejala yang berhubungan dengan penyakit anxiety, untuk pengobatan agitasi, tremors (gemetar), gila, seizures (kejang untuk epilepsy), dan halusinasi seperti akibat mengkonsumsi alcohol serta digunakan juga untuk mengurangi rasa sakit pada kejang otot untuk penyakit syaraf tertentu.
Neurodex tiap tablet terdiri dari : vitamin B1 100 mg, vitamin B6 200 mg, vitamin B 12 200 mcg. Indikasi obat ini sebagai neurotropik, gangguan pada system saraf, pencegahan dan penyembuhan penyakit. Pemberian obat ini menurut kami sudah tepat karena obat ini bisa di gunakan sebagai vitamin untuk saraf.

Kamis, November 20, 2008

CSSD ( central sterill suplay departmen)

tujuan
menyaiapkan peralatan sterill yg siap pakai di rumah sakit
meliputi :
  1. struktur organisasi
  • struktur organisasi di indonesia bermacam macam ada cssd yg dibawah
  • faramasi
  • kamar bedah
  • perawatan
  • berdiri sendiri ( gabungan perawat, dr, apt)
2. dsar pengetahuan
sterilisasi
- ruangan
alkes

proses CSSD
  • pencucian
  • pengeringan
  • pengepakan
  • pelebelan
  • sterilisasi
  • penyimpanan
  • pendistribusian

Selasa, November 18, 2008

Reaksi Obat yang tidak di inginkan ROTD

ROTD adalah respon terhadap suatu obat yang berbahaya dan tidak diharapkan, serta terjadi pada dosis lajim yang dipakai oleh manusia untuk tujuan profilaksis (prosedur kesehatan masyarakat untuk mencegah daripada mengobati penyakit.). Diagnosis maupun terapi.

Penggolongan
ROTD pada umumnya dibagi menjadi 2 kelompok
1. Rx tipe A (Augmented) merupakan reaksi yang muncul secara berlebihan dimana rx dg dosis obat yg diminum
2. Rx tipe B (Bizzare) merupakan rx yg aneh dan tidak terkait samasekali dg Dosis
Cirri ROTD
TIPE A
1. Dapat diramalkan dari pengetahuan farmakologisnya
2.Tergantung dosis
3.Mortalitas rendah
4.Dapat di tangani dengan pengurangan dosis
5.Angka kejadian tinggi

TIPE B
1.Tidak dapat diramalkan dari pengetahuan farmakologisnya
2.Mordibitas rendah
3.Mortalitas tinggi
4.Dapat di tangani hanya dengan penghentian pengobatan
5.Angka kejadian rendah

Factor yg mempengaruhi ROTD
1. POlifarmasi
Peresapan (prescribing) ini sering terjadi pada penderita lanjut usia atau pada penderita yang mengalami beberapa penyakit sekaligus.
2. Jenis kelamin
Lebh sering terjadi pada wanita.
3. Kondisi penyakit yang diderita
Adanya penyakit lainygmenyertai dapat mempengaruhi respon obat danmunculnya ROTD secara Bermakna melalui perubahan proses farmakokinetik atau kepekaan jaringan
4. Usia
Kaserna pasientua lebih seringmendapat terapi Obat. Perubahan farmakokinetika yang factor tersebut sangat tergantung pada pada kondisi organ-organ tubuh penderita.
5. Ras dan polifarmasi genetika
Perbedaan secara genetika tampak dalam laju metabolism pada banyak obat sehingga meskipun obat diberikan dg dosis yg sama dlm mg/kg akanmenghasilkan variasi kadar yng sangat besar di dalam plasma pd pasien yg berbeda.

Senin, November 17, 2008

Indikator Kinerja Rumah sakit

Indikator penilaian efisiensi pelayanan adalah:

  • - Bed occupancy rate.
  • - Average Length Of stay (ALOS)
  • - Bed turn over.
  • - Turn over interval.
  • - Gross Dathe Rate
  • - Net Death Rate (NDR)

Bed occupancy rate (BOR) atau Pemakaian Tempat Tidur dipegunakan untuk melihat berapa banyak tempat tidur di rumah sakit yang digunakan pasien dalam suatu masa.

Jumlah hari perawatan

BOR = ————————————– x 100%

Jumlah TT x hari perawatan

Prosentase ini menunjukkan sampai berapa jauh pemakaian tempat tidur yang tersedia di rumah sakit dalam jangka waktu tertentu. Bila nilai ini mendekati 100 berarti ideal tetapi bila BOR Rumah Sakit 60-80% sudah bias dikatakan ideal.

BOR antara rumah sakit yang berbeda tidak bisa dibandingkan oleh karena adanya perbedaan fasilitas rumah sakit, tindakan medik, perbedaan teknologi intervensi. Semua per bedaan tadi disebut sebagai “case mix”.

Turn over internal (TOI), waktu rata-rata suatu tempat tidur kosong atau waktu antara satu tempat tidur ditinggalkan oleh pasien sampai ditempati lagi oleh pasien lain.

(Jumlah TT x 365) - hari perawatan

TOI = ——————————————– x 100%

Jumlah semua pasien keluar hidup + mati

TOI diusahakan lebih kecil daripada 5 hari.

Bed turn over (BTO), frekuensi pemakaian tempat tidur. berpa kali satu tempat tidur ditempati pasien dalam satu tahun. Usahakan BTO lebih besar dari 40.

Average Length of stay yang baik 5-13 hari atau maksimum 12 hari, 6-10 hari.

yitu rata rata rawatan seorang pasein. ideal 6-9 hari

gross date rate yaitu angka kematian umumuntuk tiap tiap 1000 penderita keluar. kurang dari 45% masih baik

NEt Death Rate = angka kematian 48 jam setelah di rawat untuk tiap - tiap 1000 penderita keluar.

Infant mortality rate (angka kematian bayi). Standar 20%

Jumlah kematian bayi yang lahir di RS

IMR = ————————————————- x 100%

Jumlah bayi yang lahir di RS dalam waktu tertentu

Maternal Mortality Rate (MMR) atau angka kematian ibu melahirkan. Standard 0,25% atau antara 0,1-0,2%

Jumlah pasien obstetri yang meninggal

MMR = —————————————————— x 100%

Jumlah pasien obstetri dalam jangka waktu tertentu

Foetal Death Rate (FDR) atau angka bayi lahir mati. Standar 2%.

Jumlah kematian bayi dengan umur kandungan 20 minggu

FDR = ————————————————————- x 100%

Jumlah semua kelahiran dalam jangka waktu tertentu

Post Operative Death Rate (FODR) atau angka kematian pasca bedah. Standar 1%.

Jumlah kematian setelah operasi dalam satu periode

FODR = —————————————————— x 100%

Jumlah pasien yang dioperasi dalam periode yang sama

Angka kematian sectio caesaria. Standar 5%.

Dalam usaha memperkecil pengaruh “case mix” untuk menilai tingkat efisiensi digunakan indikator yang lebih tajam, indikator yang dimaksud adalah:

  • Av LOS pasien prabedah

Pasien yang akan dioperasi biasanya harus menjalani pemeriksaan radiologi dan laboratorium serta perlu observasi terhadap keadaan tertentu. Jadi sebelum operasi pasien telah menggunakan jasa rumah sakit yang tidak sedikit. Lebih banyak pemeriksaan atau lebih lama observasi tentunya lebih banyak menggunakan sumber daya rumah sakit. Agar efisiensi maka pemborosan harus ditekan. Bertambah singkat Av LOS prabedah, bertambah hemat atau bertambah efisien pelayanan yang diberikan.

  • Av LOS penyakit tertentu atau tracer conditions.

Telah disusun kelompok-kelompok diagnosis penyakit yang tidak berbeda banyak cara penganannya mediknya, tidak berbeda banyak Av LOS-nya, dan hampir sama menyerap sumber dayanya. Kelompok penyakit ini disebut Diagnosis Related Group (DRG). Dalam DRG ini ada 83 kelompok diagnesis yang masih terbagi lagi menjadi 383 subkelompok.

INDIKATOR PENILAIAN

Untuk menilai pemanfaatan tenaga dipergunakan indikator:

  • - Rasio kunjungan dengan jumlah tenaga perawat jalan.
  • - Rasio jumlah hari perawatan dengan jumlah tenaga perawat inap.
  • - Rasio jumlah paisien intensif dengan jumlah tenaga perawat yang melayani.
  • - Rasio persalinan dengan tenaga bidan yang melayani.

Indikator untuk penilaian cakupan pelayanan adalah:

  • - Rata-rata kunjungan per hari
  • - Rata-rata kunjungan baru per hari
  • - Rasio kunjungan baru dengan total kunjungan
  • - Jumlah rata-rata pasien ugd per hari
  • - Rata-rata pasien intensif per hari
  • - Rata-rata pasien intensif perhari
  • - Rata-rata pemeriksaan radiologi per hari
  • - Prosentase r/ yang dilayani terhadap r/ rumah sakit
  • - Prosentase item obat dalam formularium
  • - Jumlah pelayanan ambulans
  • - Rasio banyaknya cucian dengan pasien rawat inap
  • - Prosentase penyediaan makanan khusus
  • - Rasio pasien rawat jalan terhadap jumlah penduduk dalam, catchment area
  • - Admission use rate
  • - Hospitalization rate

Mutu pelayanan ditinjau dari GDR & NDR

1. Angka Kematian Kasar/CDR (%) = <45%

2. Angka Kematian Netto/NDR (%) = <25%

Apa Manfaat Akreditasi bagi Rumah Sakit Kami?

Akreditasi RS adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh pemerintah pada rumah sakit karena telah memenuhi standar yang ditentukan.” Sedangkan tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu layanan RS. Definisi dari Federasi Akreditasi Internasional (ISQua): ”Akreditasi adalah suatu pengakuan publik melalui suatu badan nasional akreditasi rumah sakit atas prestasi RS dalam memenuhi standar akreditasi yang dibuktikan melalui suatu asesmen pakar setara (peer) eksternal yang independen.”

TUjuan Akreditasi RS
1. mengetahui seberapa jauh RS tlah memenuhi standar yang tlah di tentukan
2. memberi pengakuan dan penghargaan kepada RS yg tlah memenuhi standar yg di tentukan
3 memberi jaminan kepada masyarkat bahwa pelayanan oleh rumahs akit telah memnuhi standar.

Manfaat
Bagi RS.
  1. sbg alat utk memesarkan bg masy
  2. sbg status simbol dan dpt meningkatkan citra dan kpercayaa
.bai masyarakat ( merasa aman berobat kerumah sakit yg sudah diakreditasi)
.bagi pegawai menambah kesadaran akan pentingnya pemenuhan standar dan peningkatan mutu
. bagi perusahaanasuransi mendapat gambaran yg layak utk rumash sait untuk di ajak kerja sama
Berdasarkan literatur luar negeri dan juga pengalaman KARS di Indonesia, manfaat yang diperoleh RS karena akreditasi adalah sbb.:
1. Peningkatan pelayanan (diukur dengan clinical indicator),
2. Peningkatan administrasi & perencanaan,
3. Peningkatan koordinasi asuhan pasien,
4. Peningkatan koordinasi pelayanan,
5. Peningkatan komunikasi antara staf,
6. Peningkatan sistem & prosedur,
7. Lingkungan yang lebih aman,
8. Minimalisasi risiko,
9. Penggunaan sumber daya yang lebih efisien,
10. Kerjasama yang lebih kuat dari semua bagian dari organisasi,
11. Penurunan keluhan pasien & staf,
12. Meningkatnya kesadaran staf akan tanggung jawabnya,
13. Peningkatan moril dan motivasi,
14. Re-energized organization,
15. Kepuasan pemangku kepentingan (stakeholder).
Keputusan Akreditasi. Penilaian hasil oleh surveyor kemudian diajukan ke KARS, dan keputusan Akreditasi dapat sbb.:
Tidak Diakreditasi (Tidak Lulus),
Akreditasi Bersyarat: nilai total >65 % - <75> 75 %, tidak ada nilai <>
  1. Administrasi dan manajemen
  2. pelayanan medik
  3. rekam medik
  4. pelayana keperawatan
  5. pelayanan UGD
  6. Pelayanan Farmasi
  7. pelayana radiologi
  8. pelayaan laboratorium
  9. pel. kamar bedah
  10. pelayanan K3RS ( keselamatan kesehatan kerja Rumah Sakit)
  11. PIRS( pengeolaan infeksi Rumah sakit)
  12. Pelayana Giz

Minggu, November 16, 2008

Efek Samping AntiBiotik

Efek samping antibiotik tidak mesti muncul dari penggunaan jangka panjang karena penggunaan jangka pendek pun bisa saja menimbulkan kerugian. Misalnya, pada orang-orang tertentu, antibiotik yang masuk ke tubuh dapat memunculkan reaksi berlebihan. Akibat yang paling parah di antaranya Sindrom Steven Johnson, yang bisa berujung kematian.

Adapun jangka waktu penggunaan antibiotik sangat bervariasi tergantung pada berat ringannya penyakit. Untuk infeksi kuman yang ringan, penggunaan selama lima hari sudah cukup. Sedangkan untuk infeksi kuman yang sifatnya khusus, seperti TBC, waktu yang dibutuhkan jelas lebih lama, minimal 6 bulan. Berikut beberapa contoh antibiotik dan kemungkinan efek samping yang bisa ditimbulkannya:

Namun, bukan berarti obat-obat tersebut tidak boleh dikonsumsi, karena manfaatnya justru besar bila digunakan dengan indikasi yang benar. Sudah banyak bukti bahwa antibiotik dapat menyelamatkan nyawa manusia. Yang perlu kita lakukan adalah bersikap hati-hati, karena penggunaannya yang salah dapat berakibat fatal.

Jenis antibiotik Efek samping
Gentamisin Kerusakan ginjal
Kloramfenikol Kerusakan sumsum tulang sehingga berpengaruh pada produksi sel darah merah dan sel darah putih, bisa mengakibatkan kematian.
Penisilin Syok anafilaksis (turunnya tekanan darah secara drastis dan tiba-tiba, bisa menyebabkan kematian) atau reaksi pada kulit
Sulfa Reaksi hipersensitivitas

DOSIS DULU DAN SEKARANG

Selama pengobatan, biasanya antibiotik diminum 2-3 kali sehari. Akan tetapi seiring dengan kemajuan dunia kedokteran, antibiotik jenis tertentu bisa dikonsumsi hanya satu kali sehari. Soal efektivitasnya, menurut Rianto sama saja. Kalau antibiotik yang diberikan 3 kali sehari punya masa kerja kurang lebih 8 jam, maka yang dosisnya 1 kali sehari pun dibuat dengan masa kerja yang lebih lama.

Ada keuntungan lebih yang didapat dengan mengonsumsi obat sekali sehari, yakni terhindar dari kemungkinan lupa dan tidak harus terlalu sering minum obat. Lebih menyenangkan, bukan? Namun, harap diingat antibiotik yang bisa diminum sekali sehari belum tersedia untuk semua penyakit infeksi kuman.

HARUSKAH DIHABISKAN?

Bila penggunaan antibiotik tersebut tepat sesuai indikasi, tak ada cara lain kecuali harus dihabiskan. Contohnya untuk infeksi saluran pernapasan bawah yang disebabkan oleh kuman. Kalau dokter meresepkan harus dikonsumsi selama 7 hari dan harus dihabiskan, maka selama 7 hari itu harus benar-benar dihabiskan, supaya tidak terjadi pemburukan pada penyakit tersebut.

Sedangkan antibiotik yang tidak tepat penggunaannya, misalnya untuk flu yang memang tidak membutuhkan antibiotik ya sebaiknya segera dihentikan. Makin cepat menghentikan konsumsi antibiotik yang tidak benar, tentu semakin baik.