Aurakoid
AUTAKOID
• Definisi
yunani à autos = sendiri, akos = menyembuhkan
• Fungsinya seperti hormon lokal
• Dihasilkan o/ jaringan >> kel.endokrin
• Terbentuk secara alami atau analog sintetik
• Antagonis autakoid = senyawa yg menghambatsintesis autakoid tertentu/mempengaruhi interaksinya dgn reseptor
Prostaglandin
• Adalah derivat asam lemak tak jenuh yg bekerja pd jaringan t4 PG disintesis & cepat dimetabolisme mjd bentuk tdk aktif
• Penggunaan terapi prostaglandin :
abortus(dinoprost,dinoproston,karboprostà abortifasien) misoprostol u/ terminasi
ulkus peptikum (misoprostol)
gangguan fungsi ereksi (alprostadil)
Antihistamin
Merupakan mesenjer kimiawi yang luas yang memerantarai daerah respon seluler yang luas.
- reaksi alergi - sekresi asam lambung
-peradangan - neurotransmisi bagian otak
A. Lokasi : pada semua jaringan, paling tinggi pada sel mast atau basofil.
Sintesis : Histamin adalah suatu amin yang dibentuk oleh dekarboksilasi asam amino histidin.
Pada sel mast histamin disimpan dalam bentuk granul (tidak aktif) yang berisi : histamin dan anion polisulfat, heparin, bersama dengan protein anion. Jika histamin tidak disimpan, cepat diinaktif oleh enzim amin oksidase
Pelepasan Histamin : merupakan respon primer dari beberapa rangsangan spt: destruksi sel akibat dingin, toksin bakteri, bisa sengatan lebah, atau trauma, reaksi alergi dan anafilaktik.
B. Mekanisme Kerja Histamin
Histamin dilepaskan terhadap rangsangan oleh ikatan 2 reseptor H1 dan H2 yang berlokasi pada permukaan sel.
Reseptor H1 : kontraksi otot polos dan meningkatkan pemeabilitas kapiler. Histamin
Histamin
vasodilatasi
endotelium Pem. darah ------ nitrogen oksida
berdifusi
Otot polos cGMP Vasodilatasi
Reseptor H2 : memerantarai sekresi asam lambung
Dua reseptor histamin memakai efeknya melalui jalan mesenjer kedia yg berbeda: mis/: pengikatan suatu agonis terhadap reseptor H1 merangsang jalan aktifitas seluler polifosfatilinositol, sedangkan rangsangan reseptor H2 meningkatkan produksi cAMP oleh adenil siklase.
Histamin berperan pada alergi dan anafilaksis
reseptor H1
ekskresi eksokrin : peningkatan produksi mukus bronkus & hidung
otot polos bronkus : konstriksi àasma à kapasitas paru menurun
otot polos intestinum : konstriksi à kram usus & diare
ujung saraf sensorik : nyeri & gatal
reseptor H1 & H2
sistem kardiovaskular : menurunkan TD sistemik,kronotropik (+), inotropik (+)
kulit : dilatasi & peningkatan permeabilitas kapileràprotein & cairan bocor kejaringan (urtikaria/biduran)
reseptor H2
lambung : rangsangan sekresi HCl
Penyekat reseptor Histamin H1
• Kerja : senyawa ini tdk mempengaruhi pembentukan/pelepasan histamin hanya penghambatan kompetitif respons yg diperantarai reseptor pd jaringan target
• Penggunaan terapi :alergi, motion sickness & mual, insomnia
• Farmakokinetik :absorbsi baik per oral, kadar max 1-2 jam, waktu paruh 4-6 jam, bioavailabilitas tinggi, distribusi semua jaringan,biotransformasi utama di hati, ekskresi lwt urine
• Efek samping : sedasi,m ulut kering, interaksi obat (potensiasi efek dgn depressan SSP tmsk alkohol) MAOI-eksaserbasi, eritromisin-klaritromisin mempengaruhi metabolisme, terfenadin&astemizolàaritmia jantung, takar lajak
Penyekat Reseptor Histamin H2
• Berikatan dgn reseptor H2 àcAMP à HCl
• Berguna pada pengobatan ulkus peptik, Zollinger-Ellison syndrome, stress ulcer, GERD
• Efek samping : sakit kepala, pusing, diare & nyeri otot, simetidin à ginekomastia, galaktore, produksi sperma menurun, menghambat sitokro P450
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda