Senin, Februari 09, 2009

After Exam...

Akhirnya UAS selesai sudah dilaksanakan,....
tenang ato senang ? 50: 50 Coz bisa dikatakan senang tpbisa ikatakan juga gak teanang negh. soale harus ngurus ngurus PKL yg lumayan ribet ( sebenarnyagak ribet klo mau ngikutinkemauan kampus ) berhubung gw penge beda ma yg lain jadi gw haus bersusah payah sendiri.. di awali dengan masukin ke RS PMI bogor tetapi berujung dengan kemalangan tak tertoak setelah berputar-putar rumah sakit ya menurt gw seh luas bgt untuk ukuran berjallan kaki... setelah 2 minggu gak nyariakhirnya gw mencoba memasukan surat Ke Rs Dr. Marzuki Mahdi.. nagh di sini tuh seru bgt dugh baru masu tanya satpam suruh k ruang Admiistrasi, dari administrai ke Diklat eh nyasar ke rehabilitasi otomats nyk pasien " sakit" yg da ngejar-ngejar gw hehehehe
untungnybnyk perawat PKL yg menolong.. setelah dari run rehab w ke diklat eh didiklat surk ke TU umum mana jaraknya jauh jauh bgt gag tahannnnnnnnnnnn

setelah penderitaan yg tak berakhir khirnya sosok ibu yg baikHati Ibu solhatin menolong euy.. dia meleloskan PKL gw n Awal March nanti gw da mulai di Marzuki negh....
h

Rabu, Februari 04, 2009

penangan Obat Sitotoksik

Penanganan Obat Sitotoksik

Faktor yang harus diperhatikan dalam kemoterapi
• Jadwal pengobatan
• Persiapan fisiologi ( darah (hb,Leukosit), dan pemeriksaan penunjang)
• Persiapan psikologis
Tujuan kemoterapi
• Memberantas sel kanker
Factor penanganan Obat kemoterapi oleh farmasasi
• Beban kerja
• Fasilitas : ruang khusus, LAF
• Sumber : SDM, dana
Prosedur Menyiapkan Obat Kemoterapi
1. Cairan
2. 2 Oral ( tablet ataukapsul)
• Hindari kontak dg kulit
• Hindari serbuk obat berterbangan
• Hindari kontamionasi silang dg obat lain
• Untuk pembuatan obat kemoterapika serbuk untuk anak ( digerus dalam lumping( masukan lumping kedalamplastik, lalu obat didalam plastic) Laf Dimatikan )
Prosedur menyiapkan TumpahanObat
• Menyediakan Kit peralatan untuk penanganan tupaan obat
1. Lap yg mampu menyerap tumpahan obat
2. 2 pasang sarung tangan
3. Pakaian pelindung
4. Dua wadah buanganyg diberi label
5. Larutan alkalin sabun
• Penanganan tumpahan diluar cabinet
1. Mencegah meluasnya daerah tumpahan
2. Pakaian pelindung
3. Limbah dibawa ketempat penanganan limbah
4. Cuci tangan
5. Buat berita acara

Penanganan pertama terhadap kontak langsung dg obat
• Periksa darah apakah obat masuk kedarah
Penyiapan obat utk transportasi
• Tujuan : mencegah terjadinya perubahan fisika dan kimia selama obat didistribusikan
• Syarat :
o Dikemas dalam wadah khusus dan kuat
o Label
o Dimasukan dalam kantong plastic tertutup
o Kit
Ruang penyi,[anan obat
• Aliran udara
• Suhu dibawah suhu kamar


Tanggung Jawab Farmasis
1. Pelayanan teknik
a. Ketersediaan obat kemoterapi dan sediaan lain yang dibuthkan
b. Menjaminpenyimpanan agar sediaan tertap bermutu baik
c. Preparasi obat sitotoksik
• Rekonstitusi aseptis dan preparasi
• Member pelatihan
• Supervise terhadap staf
d. Distribusi
• Obat sitotoksik
• Obat lain
2. Pelayanan Klinik
a. Member saran kepada staff medic dan perawat mengenai cara pemberian obat yang aman dan efektig pada pasien kanker
b. Memonitor :
I. Obat obat sitotoksik
• Menjamin protocol dan regimen obat agar dipatuhi oleh staf medic dan perawat
• Memeriksa dosis danmemberikan rekomendasi bila diperlukan
• Memonitpr hasil lanoratorium dan plasma level yang relevan selama pengobatan
• Memonitor tanda tanda gejala toksisitas
• Memonitro dan memberikan data data untuk penelitian
II. Obat obat lain
• Memperoleh riwayat pengobatab pasien ( ex: alergi)
• Memonitor semua obat yg digunajan terutama :
a) Obat obat yang potensial berinteraksi dg obat sitotoksik
b) Obat anti emetic
c) Obat anti nyeri
d) Obat GI

c. Pemberian informasi dan edukasi kepada psein keluarga dr, farmasi
d. Berpartisipasi aktif dalam uji klinik obat oat sitotoksik

3. dokumentasi
• nomor batch dan tgl expire sitotoksik
• perhitungan dosis obat sitotoksik
• catatanpengobatan pasien yg lengkap meliputi pengobatandulu dankini, parameter lab danberat badanpasien
• info yg relevan ex diagnose, penobatan, umur dan kondisi
4. persyaratan pendidikan dan pelatihan
• farmasis berijin
• kualifikasi tambahan ex\: d3 FRS atau Master yg berkaitan
• pelatihan onkologi
• pernah mengikuti program edukasi terkait yangberkisanmbungan

Penanganan Sitotksis yng Aman
a. Standar
1) Obat obt sitotoksis harus dipreparasioleh farmasis
• Yg sudahmendapatkan pelatihan tekhnik rekonstitusi obat sitotoksik dan tekhik aseptic
• Harus memahami bahaya dari penanganan obat sitotoksik
• Mempunyai perhatian yg khusus untuk mencegah kontaminasi terhadap operator obat dan lingkungan
2) Prosedur kerja danprosedru pengamnan yang tepat untuk penanganan obat dan peralatan harus dibuat
3) Preparasi harus dilaksanakan dg menggunakan peralatan fasilitas sesuai standar umtuk safety cabinets, cleasn room, dan perlengkapan kerja ( apakaian topi, sarung tanga, sepatu)
4) Sesuai GMp
b. Pakaian Pelindung
1) Pakaian tertutup
• Tertutup bg depan
• Lengan panjang dan manset elastic
• Terbuat dari bahanyg tidak mudah sobek dan mudah tembus
• Sekalipakai atau dapat dicuci ulang
2) Sepatu Boot
3) Penutup kepalas
4) Sarung tangan
• Menggunakan sarung tangan double ( melindungi terhadap paparan obat dan mencegah sobek)
• Sarung tangan sebaiknya diganti setiap 30 menit atau bila terjadi kontamoinasi ataubila bolong
5) Masker
• Masker akanmelindungi dari terhisrupnya powdr
• Masker sebaiknya diganti bila saeung tangn duiganti

Preparasi
1. Pemilihan alat preparasi yg tepay untuk meminimalkan terjadinya aerosol dan tumpahan
a. Syrinye ( ukuran dan bentuk syringe, tertutup dan jarum haru sesuai) untuk mencegahtumpah
b. Jarum ( ukuran jarum no 18 21 ) mencegah tekanan tinggi dalam syringe
c. Connector syringe dengen syringe
d. Alat kedap udara hidrofobik mencegah terjadinya tekenan dalam vial tutup karet filter utk menyaring powder, aeroso dan cairanagar tdk mudah keluar
2. Ampul Gelas
Untuk kemanan sebaiknya ampul gelas dihindarui . pada saat membuka ampul yg harus diperhatikanadalah
• Gunakanpem,otong ampul ataulapisi kainlap agar tidakmerusak sarungtangan dan jari
• Janganadaserbuk obat disekitar leher ampul
• Peralatan sebailnya dimasukan secara perlahan lahan mellalui dinfing ampul
Upayakan semua serbuk obat dibasahi pelarut sebelum oencampuran

3. Sisa Obat
Larutan sisa obat sbailmnya dikembalikan ke vial asal atau ditempatkan kedalam wadah wadah tertutu lain kelebihan udara dapat dimampatkan kedalam wadah tertutup ataujarum tertutup
4. Prparasi topical dancampuran oral disiapkan dengan kondisi yang sama pada preparasi parenteral dan campuran oral disiapkan dg kndisi yg sama pada preparasi parenteral
• Peralatan : mortar dan tabung glass
• Tablet jgn digerus pada mortar erbuka
• Matikan LAF pd saat penanganan serbuk kering
• Mencampur tablet dpat dilakukan dalam botol yg sudah dikalibrasi
• Peraltan dibersihkan dg larutan basa kuat
• Gunakan pakaianpelindung selama kerja
5. Labeling
Semua wadah harus diberilabel “ awas obat kanker”
6. Pengemasan
Obat sitotoksik cair dikemas dalam adah yg kuat dan diseal pada saanpendistribusial ke ruangan
7. Sediaanpadat
Sebagaian besar tablet sitotoksik ada;lah press dan sugar coated ( mencegah pemaparan) tablet dan kapsul di tangani dalam wadah yang
• Dpt mencegah kntak dg kulit
• Dpat mencegah pembebasan serbuk ke udara
• Dapat mencegah kontaminasi dg obat lain

Rabu, Januari 28, 2009

Penggunaan Obat pada Masa Kehamilan dan Menyusui

1. Obat yang berpengaruh pada janisn dan Neonatus

· Teratogenis

Bahan apapun yang diberikankepada ib uyang dapat menyebabkan atauberpengaruh thd malformasi ataukelainan fungsi fisiologis ataupun perkembangan jiwa janin atau pada anak setelah lahir.

Obat yg terbukti / dicurigai

Bersifta teratogenik

Androgen (danazol)

Obat sitotoksik

Karbimazol (,etimazol)

Dietilbestrol

Etanol(alcohol)

Etretinat

Isotretinoin

Litium

Penisiliamin

Penitoin

Tetrasiklin

Talidomid

Vit A

Warfarin

· Perpindahan obat melalui sawar Uri

Beberapa Obat yang dapat Menyebabkan Gangguan Pertumbuhan DanPerkembangan Janin

Obat

Efek yang mungkin terjadi

Gol ACE Inhibitor

Gagal Ginjal pada janin dan Neonatus

Obat Antitiroid

Hipertiroidisme pada janin

Benzodiazepin

Ketergantungan Obat pada janin

Beta Blocker

Hambatabpertumbuhan jika dignakan selama masa kehamilan ( terbkti pada atenolol)

Barbiturate

Ketergantunganobat pada janin

AINS

KOnstriksi pada ductus arteriosus

Tetrasiklin

Pewarnaan gigi, hambatan pertumbuhan tulang

Warfarin

Pendarahan dalam otak janin



Obat yang harus dihindari pada saat Menyusui

Obat

Efek yang mungkinterjadi pada Bayi

Amiodaron HCL

Kandungan Iodine dapat menyebabkan

Aspirin

Risiko Syndrome Reye

Barbiturate

Mengantuk

Benzodiazepine

Letargia

Karbimazol

Hipotiroidisme

Kontrasepsioral kombinasi

Dapat membatasi jumlahasi denganberkurangnya kandungan Nitrogen dan Protein

Obat Sitotoksik

Supresi imun dan Neutropenia

Efedrin Hcl

Iritabilitas

Tetrasiklin

Gigi berwarna secara teoritis

Fungsi Hati

· Penyimpanan energy (glikagon, lemak), vitamin ( A, B12), mineral darah dan substansi lain yg berperan dalam pembentukan dan regenerasi darah

· Homoestasis

· Sekresi

· Eksresi

· Sintesis proteinplasma ex: albumin, tranferin, lipoprotein ( HDL, LDL)

· Pembentukan dandestruksi sel darah merah

· Metabolism

· Detoksifikasi

Penyakit Hati :

AKut : dapat berupa penyakit ringan dan dapat sembuh sendiri atau dapat berkembang menjadi penyakit hati Kronis ex( hepatitis A.

Kronis :

Contohnya, hepatitis B atau Catau oun diakibatkanoleh alcohol atau obat ( oksifenasetin, Metildopa, INH, Nitrofurantoin)

Mekanisme Kerusakan Hati :

· Hepatotoksik Intrinsik ( Tipe A, Dapat Diprediksi)
tergantiung dosis danmelibatkan mayoritas individu yg menggunakan dalam jumlah tertentu
ex : ( Paracetamol : menyebabkan Nerkosis hati, Metrotexat : menyebabkan fibrosis dansirosis pada pengobatan berkelanjutan jangka panjang, Tetracyclin : menyebabkanmicrovasiculer fatty liver, kontrasespsioral mnyebabkankolestasis.

· Hepatotoksis Idiosinkratik ( Tipe B, tidak dapat diprediksi

Hipersensitifitas thd obat atauoun kelainan metabolism. Respom initidak dapat dirediksi dan tidak tergantung pada dosis obat yg diberikan.
Ex : Klorpromazin dapat menyebabkan kolstasis yg parah obat yg lain Co-amoxiclav, eritromisin, as-fusidat, glibenklamid, natrium valproat.

Gejala dan Tanda Penyakit hati

Lemah, penurunan berat badan, mual, perut tidak nyaman, sedikit demam, kebingungan, jaundice, ascites, prurotus, edema, enselofati, varises esophagus.

Tes Fungsi Hati

· Serum Bilirubin

· Serum tansaminase

· Serum alkaline phospatase

· Gamma Glutamyl transfarease

· Albumin plasma

· Protrombin Time (PT) : paktor pembekuan dara yg disintesis di hati danmempunyai waktu paruh 2-3 hari.
PT yaitu : waktu yang diperlukan untuk dihasilkannya fibbrinclot dalam plasma pada kondisi standar
Pt biasanya diekspresikan sbg INR ( international normalized Ratio)

Penanganan Gagal Ginjal

Penanganan Gagal Ginjal

Penanganan gagal ginjal dan pengobatannya tergantung dari pnyebabnya terjadi kegagalan fungsi ginjal.pada intinya tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan gejala meminimalkan komplikasi dan memperlambat perkembangan penyakit. Misalnya dokter akanmemberikan pengobatan hipertensi anemia atau mungkin klesterol yang tinggi jika di sebabkan oleh penyakit tsb.

Fungsi Ginjal :

· Eksresi bahan yang tidak diperlukan : ( meliputi sampingan dari metabolit karbohidrat ( air,asam) dan metabolit protein ( urea, asam urat, dan kreatinin))

· Pengaturan homeostatis : keseimbangan cairan dan elektrolit, keseimbangan asam basa

· Biosintesis dan metabolismehormon : ( rennin, aldosteron, erythropotein dan 1.25 dihidroksi Vitamin D ) serta hormone ( insulin, steroid dan hormone tiroid )

Penyebab Penyakit Ginjal :

1. Gagal Ginjal Akut

Ditandai dengan gejala yg timbul secara tiba-tiba dan penurunan secara cepat volume urine. LFG tiba-tiba turun di bawah 15ml/menit.

Penyebab GGA dibagi menjadi

· Penyebab Pre Renal : septicemia, hypovolaemia, cardiogenic shock, hipotensi akibat obat

· Penyebab renal, Ex : glomeruloneptitis, myoglobinuria, interstitial nephritis akut, uremia hemolitik, obstruksi intrarenal, obat yg bersifat nephrotoksis hipetensi yg menigkat.

· Penyebab post renal : obstruksi saluran kemih akibat hipertropi prostat, batu ginjal dan batu pada saluran kemih, penggumpalan darah

2. Gagal GInjal Kronis

Ditandai dg berkurangnya fungsi ginjal secara bertahan, berkelanjutan, tersembunyi irreversible. Baikpada GGA ato GGk terjsaid penurunan ato kehilangan fungsi pada nefron.

Penyebab umum GGK meliputi :

· Glomeluronephritis

· Diabetic nepropathy

· Hipertensi

· Interstitial nephritis kronis

· Ginjal keturunan

· Penyempitan sakuran kemih

Obat yang menyebabkan Gangguan Ginjal

· AINS

· Rediocontrast Media

· Kaptopril

· Siklosporin

· Aminoglikosida

· Sisplatin

· Analggesik non narkotik ( aspirin. Aseaminopen, ibuprofen)

· Rifampisin

· Litium

· Simetidin

Metode Untuk memperkirakan FUngsi Ginjal

· Kreatini serum (KS) : produk samping dari metabolism otot rangka normal. Laju filtarasinya bersifat tetap dan sebanding dengan masa otot tubuh. Bila masa otot tetap, maka adanya perubahan pada kreatinin menferminkan perubahan oada klirennya melalui filtrasi, sehingga dapat dijadikan indicator fungsi ginjal.

· Klirens kreatinin ( KlKr)dalam keadan normal kreatinin tidak dieksresi atau direabsorpsi oleh tubulus ginjal dalam jumlah yang bermakna.
Pengukuran Klirens Kreatinin:
- Pengumpulan urin selam 24 jam
dapat di hitung dg rumus
KlKr= Uxv/s ml/menit


U = kadar kreatini urin (лmol/l)
V= Laju aliran urin ( ml/menit)
S = Kadar Kreatini serum

- Rumus Cocroft dan Gault
Pada Pria :

KIkr = 1.23 * ( 140-usia) * BBi dibagi kreatinin serum

Pada Wanita :
Klkr =
1.04*(140-usia)*BBi


Mencari Berat Badan Ideal
Pria :
T > 152.5 cm BBi = 50 + [(T – 152.4)*0.89]

T< bbi ="50" style="">

Wanita :
T > 152.4 cm BBi = 45.4 +[( T – 152.4) * 0.89]
T< style=""> BBi = 45.4 - [(152.4 –T) * 0.89]

Pedoman Pengobatan Untuk Pendertita Ginjal

· Gunakan obat jika jelas di ndikasi bg pendertia tsb

· Pilih obat dg efek nefrotoksisk minimal hindari yg berpotensi nefrotoksik

· Waspada thd peningkatan kepekaan thd obt tertentu

· Pantau dan lakukan hal yg diperlukan sesuai dg kadar obat dalam plasma

· Cek kesesuaian pengaturan dosis

· Hindaripemakaian jangka panjag obat yg berpotensi toksis

· Pantau pemanpaatab klinis dan keberadaab toksisitas