Jumat, November 28, 2008

AntiMikroba

ANTIMIKROBA
 Antimikroba : obat untuk membasmi mikroba khususnya patogen
 Mikroba : jasad renik tdk termasuk parasit
 Antibiotik : zat yg dihasilkan o/ suatu mikroba (terutama fungi) & bersifat dpt membasmi mikroba jenis lain
 Kemoterapeutik : obat untuk membasmi mikroba dibuat scr sintetik & dipakai sistemik
 Antiseptik : zat anti mikroba yg dignkan secara topikal/lokal
 Desinfektan : digunakan pada berbagai alat kesehatan untuk mencegah infeksi pada manusia
 Sanitizer : Disinfektan khusus u/ mengurangi populasi mikroba sampai ke suatu tingkat yg dinilai aman u/ persyaratan kesehatan masyarakat

Interaksi Antara Antimikroba-Mikroba-Hospes
Antimikroba

Mikroba Hospes

Interaksi Mikroba-Hospes
- Patogenesis M sebagai penyebab penyakit H
- Reaksi imun untuk mengatasi M
Interaksi Antimikroba-Mikroba
- Aktivitas AM membasmi M
Sensitivitas/resistensi M thd AM

Interaksi Antimikroba-Hospes
- farmakokinetik
- farmakodinamik
 Seleksi obat-obat antimikroba :
a. terapi empirik sebelum identifikasi organisme
b. identifikasi & sensitivitas organisme
c. metode identifikasi laboratorium
d. efek t4 infeksi dalam terapi
pd meningitis >> baik drpd bakteriostatik
e. status pasien
sistem imun,gangguan fungsi ginjal/hati, perfusi jelek(makro/mikro-angiopati DM), kehamilan,laktasi, umur
f. keamanan antibiotika
g. biaya pengobatan

Klassifikasi Antimikroba
 Bakteriostatik à menahan pertumbuhan & replikasi bakteri pd kadar serum yg dapat dicapai dlm tbh sehingga membatasi penyebaran infeksi sementara sistem imun menyerang, memobilisasi & mengeliminasi bakteri patogen
Bakterisid à membunuh bakteri

Spektrum kemoterapeutika
 Spektrum sempit : bekerja hanya pd MO tunggal/group MO tertentu ex: INH
 Spektrum sedang : efektif melawan gram (+) dan sejumlah gram (-) ex : ampisilin
 Spektrum luas : dapat membunuh banyak MO, tp dpt merubah flora bakteri N atau superinfeksi

Resistensi obat
 Bakteri dikatakan resisten bila pertumbuhannya tdk dpt dihambat oleh antibiotikpd kadar maksimum yg dapat ditolerir o/ host
 Perubahan enzim target, girase DNA menyebabkan resistensi thd fluorokuinolon
 Enterobakter sebagian besar resisten thd sefalosporin dgn menghasilkan β-laktamase
 Bakteroides resisten tetrasiklin akibat adanya protei diperantarai plasmid yg mnyebabkan efluks obat
 Neisseria gonorrhoeae resisten thd penisilin karena aktivitas penisillinase


Klassifikasi Antimikroba
Inhibitor metabolisme (sulfonamid,trimetoprim)
Inhibitor sintesis dinding sel ( β-lactam,vankomisin
Inhibitor sintesis protein ( tetrasiklin, aminoglikosida,makrolida,klindamisin,kloramfenikol )
Inhibitor sintesis/fungsi asam nukleat (fluorokuinolon,rifampisin




Antagonis Folat
 Penyekat sintesis folat :
mafenid sulfametoksazol
sulfadiazin perak sulfasalazin
suksinilsulfatiazol sulfisoksazol
Sulfasetamid
 Penyekat reduksi folat
pirimetamin
trimetoprim
 Penyekat sintesis & reduksi folat
kotrimoksazol
 Koenzim asam folat diperlukan untuk sintesis purin & pirimidin (prekursor DNA & RNA), bila asam folat tidak ada maka sel-sel tidak dpt tumbuh / membelah
 Gol sulfa sinergis dgn trimetoprim à kotrimoksazol à u/pneumonia pneumocystis cranii atau salmonella yg resisten kloramfenikol atau ampisillin

Sulfonamida
 Merupakan analog struktural PABA (para amino benzoic acid) sintetik
 Mekanisme kerja :berkompetisi dengan substrat PABA untuk sintetase enzim dihidropteroat sehingga mencegah sintesis asam folat bakteri dan pembentukan karbonnya yg membawa kofaktor (u/ sintesis purin,pirimidin,asam amino)
 Spektrum antibakteri
gol sulfa (kotrimoksazol) à bakteriostatik thd enterobakteria, klamidia, pneumocystis & nokardia





 Resistensi
hanya organisme yg mensintesis folatnya sendiri yg sensitif sulfonamid yg berasal dari transfer plasmid atau mutasi acak
 Farmakokinetik
pemberian : oral (sulfasalazin),suppositoria, intravena (suksinilsulfatiazol), krim topikal (mafenid asetat/ p-aminometil-benzensulfonamida & silver sulfadiazin)
distribusi : ke seluruh cairan tubuh termasuk LCS,ASI,sawar plasenta dan berikatan dgn albumin
metabolisme : dihati
ekskresi :urine
 Efek samping
kristaluria, hipersensitivitas, anemia hemolitik pd G6PD, granulositopenia,trombositopenia, kernikterus, potensiasi obat
 Kontraindikasi
neonatus & bayi <>> pd prostat & cairan vagina & mengalami demetilasi-O
 Efek samping : defisiensi folat (anemia megaloblastik),leukopenia, granulositopenia





 Resistensi : lebih sedikit
 Farmakokinetik ;
pemberian & metabolisme : per-oral, ~ trimetoprim
 Efek samping : reaksi kulit, mual muntahgossitis, stomatitis,anemia megaloblastik,leukopenia,trombositopenia, pasien HIV dgn pneumocystis pneumonia >>
 Interaksi obat : warfarin à PT memanjang, waktu paruh fenitoin >>, MTX>>


ANTIBIOTIKAPENGHAMBAT SINTESIS DINDING SEL

PENGHAMBAT SINTESIS DINDING SEL
• Struktur dinding sel bakteri unik, karena tidak dijumpai pada sel mamalia.
• Strukturnya berupa unit-unit glikan polimer yang diikat oleh peptida membentuk peptidoglikan dinding sel.
• Obat tersebut membutuhkan mikroorganisme yang berproliferasi secara aktif.








PENISILIN
• Efektifitas paling luas dan toksisitas terkecil
• Reaksi yang tidak diinginkan a/ Hipersensitivitas
• Substituen R diikat oleh 6-asam aminopenisilinat
• Sifat golongan R menentukan stabilitas obat terhadap hidrolisis enzimatik, asam lambung dan mempengaruhi spektrum antibakterinya.

A. Mekanisme Kerja
- Mempengaaruhi langkah akhir sintesis dinding sel (transpeptidase) shg membran kurang stabil bahkan bisa lisis
- Disebut sebagai bakterisidal.
- Tidak aktif terhadap organisme yang tidak mempunyai struktur polipeptida spt/: mikobakteria, protozoa, jamur dan virus.
- Mencegah sintesis dinding sel dan merubah morfologi atau lisisnya bakteri
- Menghambat reaksi katalisasi-transpeptidase sehingga pembentukan ikatan dinding sel tidak terjadi.
- Mendahului aksi degradasi autolisin(u/ remodeling dinding sel) dengan hilangnya sintesis dinding sel oleh penisilin.

. Spektrum antibakteri
- Ditentukan oleh kemampuannya melintasi peptidoglikan dinding sel bakteri dan mencapai pengikat protein yang berada diruang periplasmik.
- Microorganisme gram positif secara umum mempunyai dinding sel yang mudah diubah oleh penisilin
- Microorganisme gram negatif mempunyai membran lipopolisakarida yang mengelilingi dinding sel, dan mempunyai sawar terhadap penisilin yang larut dalam air. Tapi mempunyai protein yang masuk kedalam lapisan ini (porin) bertindak sebagai saluran pengisisan air.

1. Penisilin alamiah
- sebagai antistafilokokus
- didapat dari fermentasi jamur penicillium chrysonum
a. Penisilin G (benzilpenisilin) terapi utama:
- kokus gram-positif dan negatif
- basil gram-positif dan spiroketa.
- Rentan terhadap inaktivasi oleh β- laktamase
(penisilinase).

b. Penisilin V mirip dengan penisilin G, tidak
digunakan pada pengobatan bakteriemia karena
konsentrasi letal minimalnya tinggi. Lebih tahan
asam, digunakan untuk infeksi oral (efektif pada
beberapa organisme anaerobik)

2.Penisilin antistafilokokus:
- Metisilin, Nafsilin, Oksasilin, Kloksasilin,
dan Dikoksasilin adalah penisilin resisten
penisilinase.
- Penggunaannya dibatasi u/ stafilokokus
penghasil penisilinase
- Karena toksisitasnya metisilin jarang
digunakan.
- Strain Staphylococcus aureus resisten metisilin
merupakan sumber infeksi nosokomial, rentan
terhadap Vankomisin dan jarang digunakan
dengan siprofloksasin atau rifampin

3. Penisilin spektrum luas:
- Ampisilin dan Amoksisilin, spektrum mirip
penisilin G, lebih efektif u/ basil gram-negarif.
- Ampisilin obat pilihan untuk basil gram-positif,
Listeria monocytogene.
- Sebagai profilaktik penderita g3 katup jantung yang
mengalami operasi oral ekstensif.
- Resistensi karena inaktivasi oleh plasmid yang
diperantarai penisilinase
- Escherichia coli & H.influenzae sering resisten.
- Pembentukan dengan penghambat β-laktamase
(as.klavulanat/sulbaktam) melindungi ampisilin atau
amoksisilin dari hidrolisis enzimatik dan meningkatkan
spektrum antimikrobanya.

4. Penisilin antipseudomonas
- Carbenicilin, ticarcilin dan piperacilin karena
aktifitasnya terhadap Pseudomonas aeruginosa.
- Piperacilin obat yang paling poten
- Efektif terhadap basil gram-negatif tapi tidak
efektif pada Klebsiella (membentuk penisilinase)
- Ticarcilin/piperacilin + as.klavulanat/tazobaktam
meningkatkan spektrum antibakteri dan mengatasi
organisme penghasil penisilinase.
- Mezlocillin dan azlocillin efektif pada Pseudomonas
aeruginosa dan organisme gram-negatif.

5.Penisilin dan Aminoglikosida
- Semua antibiotika β-laktam bersifat sinergistik
dengan aminoglikosida
- Kemampuan penisilin merubah permeabilitas
dinding sel bakteri mempermudah antibiotik
tersebut masuk sehingga meningkatkan
aktivitas antimikrobanya.
- Tidak boleh diberikan bersamaan dalam satu
infus, memperpanjang kontak bentuk inaktif
aminoglikosida dalam bentuk positif dengan
penisilin negatif.

C. Resistensi
1. Aktivitas β-laktamase : menghidrolisis amidasiklik, menghilangkan aktivitas bakterisidal.
2. Penurunan permeabilitas terhadap obat, mencegah obat mencapai target protein pengikat penisilin (PBP)
3. Perubahan protein pengikat penisilin


Hanya tersedia dalam bentuk oral :
- Penisilin V
- Amoksisilin
- Amoksisilin + As.Klavulanat
Bentuk Depot dan diberikan secara IM:
- Prokain penisilin G
- Benzatin penisilin G
diabsorbsi secara lambat dan lama masuk dalam sirkulasi
2. Absorbsi
- Penisilin tidak lengkap setelah
pemberian oral.
- Amoksisilin hampir lengkap, tapi tidak
cocok u/ shigela atau enteritis o/
salmonela. Karena kadar efektif secara
terapeutika tidak mencapai organisme
dlm celah intestinal
- Penisilin G dan semua penisilin resisten
penisilinase menurun dgn adanya
makanan dlm lambung

3. Distribusi
- Keseluruh tubuh baik.
- Semua penisilin melewati sawar plasenta
tidak satupun menyebabkan teratogenik.
- Penetrasi pd tulang dan cairan
serebrospinalis tidak cukup u terapi
kecuali ada inflamasi.
4. Metabolisme
- Biasanya tidak bermakna
5. Ekskresi
- Jalan utama, sistem sekresi asam
organik (tubulus) di ginjal.
- Penderita g3 fs ginjal dosis obat harus
disesuaikan.
- Probenesid menghambat sekresi.
- Nafsilin dieliminasi melalui sirkulasi
empedu.
E. Efek Samping:
- Hipersensitivitas
asam penisilinoat bereaksi dengan protein,
bertindak sebagai hapten menyebabkan
reaksi imun.
- Diare :
ketidak seimbangan flora normal intestinal
- Nefritis
- Neurotoksisitas
- Gangguan fungsi pembekuan darah
- Toksisitas kation.














SEFALOSPORIN
• Kebanyakan dihasilkan secara semisintetik dengan pengikatan kimia pada rantai samping asam 7-aminosefalosporanat.
• Mekanisme kerja sama dengan penisilin dan dipengaruhi oleh mekanisme resisensi yang sama.
• Cenderung menjadi lebih resisten dibanding penisilin terhadap β-laktamase.

A. Spektrum Antibakteri
- Dibagi menjadi 3 generasi, berdasarkan
pola kerentanan bakteri dan resistensi
terhadap β-laktamase.
- Obat ini tidak efektif pada:
Staphylococcus aurius resisten Metisilin
Listeria monocytogene,
Clostridium difficile dan enterokokus.
1. Generasi pertama
- Bekerja spt penisilin G resisten terhadap
Staphylococcus penisilinase
- Mempunyai aktivitas terhadap, Proteus
mirabilis, Escherichia coli, dan Klebsiella
pneumoniae
2. Generasi kedua
- Menunjukan aktivitas yang terbesar terhadap:
Haemophyhilus influenzae, beberapa
Enterobakter aerogenes, dan beberapa
species Neisseria
- Aktivitasnya terhadap gram-positif lebih
lemah.
3. Generasi ketiga
- Mempunyai peranan penting dalam
pengobatan penyakit infeksi.
- Aktivitas kokus gram-positif inferior
dibandingkan generasi pertama.
- Meningkat terhadap basil gram-negatif
- Ceftriaxon atau Cefotaxim pilihan dalam
pengobatan meningitis.
- Ceftazidim mempunyai aktivitas terhadap
Pseudomonas aeruginosa.
B. Resistensi
mekanismenya sama dengan penisilin.
C. Farmakokinetik
1. Pemberian : Semua dengan cara
intravena, karena absorbsi oral jelek,
kecuali : Cefadroxil, Cefaleksin, Cefaklor,
Cefuroksim axetil dan Cefiksim.
2. Distribusi :
- Baik kedalam cairan tubuh
- Cairan serebrospinal tanpa inflamasi hanya
dicapai oleh sefalosporin generasi
ketiga (cefotaxim/Ceftriaxon)
- Cefazolin dapat menembus tulang.
D. Efek Samping
- Manifestasi alergi
- Efek mirip disulfiram.
muka merah, takikardi, hiperventilasi & mual.
bila cefamandol / cefoperazon ditelan
bersama alkohol atau obat mengandung
alkohol akan tampak efek spt disulfiram
(menghambat oksidasi asetildehid
menjadi asam asetat akumulasi asetil
dehid dalam darah)
- Perdarahan
Cefamandol & Cefoperazon karena efek anti vit. K

ANTIBIOTIKA β-LAKTAM LAINNYA

KARBAPENEM
- Berbeda dengan penisilin pada atom sulfur cincin tiazolidin. Imipenem obat satu-satunya yang tersedia dari golongan ini.
- Spektrum paling luas, aktif pada organisme gram-positif penghasil penisilinase dan gram-negatif, anaerob dan pseudomonas aeruginosa, meskipun pseudomonas lainnya resisten.
- Imipenem diberikan secara intravena, penetrasi baik keseluruh cairan tubuh, termasuk LCS.
MONOBAKTAM
- Aztreonam satu-satunya contoh obat yang ada dipasaran.
- Merusak sintesis dinding sel
- Spektrum antimikroba sempit, langsung pada enterobakteria, aerobik batang gram-negatif.
- Jelek terhadap organisme gram-positif dan aerob.
- Resisten terhadap kerja β-laktamase.
- Diberikan IM/IV, diekskresikan lewat urin dan dpt berakumulasi pada penderita gagal ginjal.
- Aztreonam secara relatif tidak toksik.
- Dapat menyebabkan flebitis, kulit kemerahan dan uji fungsi hati abnormal.
- Pilihan yang aman untuk penderita alergi penisilin dan atau sefalosporin.

OBAT-OBAT LAIN YANG MEMPENGARUHI DINDING SEL
A. Vankomisin
- Suatu glikoprotein trisiklik karena efektifitasnya terhadap organisme resisten multi-obat spt stafilokokus resistensi metisilin.
- Menghambat sintesis fosfolipid dinding sel bakteri.
- Untuk pengobatan mikroorganisme gram-positif resisten β-laktamase atau untuk gram-positif yang alergi terhadap β-laktam perlu dibatasi.
- Resistensi disebabkan perubahan permeabilitas terhadap obat yang diperantarai plasmid

- Vankomicin tidak diabsorbsi setelah pemberian oral kecuali untuk pengobatan kolitis yang diinduksi antibiotika dan disebabkan Clostridium difficile.
- Diekskresikan oleh filtrasi glomerulus
- Efek samping berupa demam, menggigil dan atau flebitis pada tempat infus.

B. Basitrasin
Merupakan gabungan polipeptida yang menghambat sintesis dinding sel
Aktif terhadap berbagai macam organisme gram-positif.
Penggunaan topikal dibatasi karena potensinya menimbulkan nefrotoksisitas.

- Diekskresikan melalui filtrasi glomerulus. Mengalami pembelahan oleh dehidropeptidase.
- Membentuk metabolit inaktif yang bersifat nefrotoksik.
- Kombinasi dgn silastatin (penghambat dehidropeptidase) u/ tidak membelah membentuk metabolit toksik, sehingga obat ini aktif untuk terapi ISK.
Efeksamping: mual, muntah dan diare. Kejang jika kadar obat ini tinggi. Eosinofilia dan netropenia jarang

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda